Foto One People One Soul |
One People One Soul adalah slong kata yang terdapat dalam atribut di bahwa lambing burung Mambruk yang artinya adalah satu jiwa/satu ragam, satu rekat, atau rasa satu kesatuan di antara sesame bangsa rumpun Melanesia senasib dan sebangsa di tanah Nieuw Guinea.
Tekad untuk berpijak berdasarkan persatuan dan kesatuan dalam berjuang dan mempertahankan harga diri sebagai bangsa yang mandiri tanpa bergantungan pada bangsa lain kecuali satu-kesatuan di dalam diri Rakyat Bangsa Papua Barat. Semangat juang para aktivis maupun rakyat apapun profensi mereka tetap satu sebagai rumpun Melanesia, sehingga tidak ada lagi dengan alasan dengan berbagai kebijakan lalu menghancurkan rasa persatuan dan kesatuan antara sesame Rakyat Bangsa Papua Barat.
Tekad satu kelompok untuk mencapai tujuan Organisasi ikut didorong oleh Lambanga satu symbol tertentu, yang menjadi sprit sejati dalam mempertahankan cita-cita yang luhur, untuk mempertahankan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang patut dipertahankan. Semangat juang untuk mencapai harapan yang patut dipertahankan antara komponen masyarakat asli Papua yang perlu di Pupuk adalah “Rasa Persatuan dan Kesatuan “ antara sesama bangsa Melanesia di Papua Barat.
Perjuangan tanpa rasa persatuan dan kesatuan serta memiliki terhadap apa yang diperjuangkan membuat lampat atau cepat jadi atau tidak jadi akan sampai pada pelabuhan tujuan asal hanya satu yang tidak boleh rekata yaitu semangat kebersamaan. Bila rakyat bersatu dalam proses perjuangan maka tidak mudah dipatahkan, dibongkokan, dibujuk, diiming-imingi dengan benda atau kebutuhan sasaran.
Slogan One People One Soun adalah symbol yang tepat dan tegas, namun dalam kenyataannya jiwa raktay tidak demikian, justru mempunyai sikap yang skeptis, apatis sehinga lebih peduli mengurus dirinya sendir, mengurus sesuatu yang sifatnya kongkrit, kita menyadari bahwa perjuangan proses politik adalah perkerjaan yang abstrak, timbul teggelam dalam perjalanan dan memakan waktu yang panjang dan sesuatu yang sulit untuk di yakini apa yang diperjuangkan, karen harus membayar ongkos yang sangat mahal yakni pengorbanan, jiwa dan raga, tenaga, pikiran, waktu walau harus menghadapai berbagai blockade kedaulatan Negara yang benar sehingga memerlukan energi dan tatik politik yang juga memperlukan skil khusus sehingga tidak tabrak terhadap kekuatan Militer yang selalu siap menghadapi Rakyat Papua Barat yang tak bersenjata.
Rakyat Bangsa Papua Barat sesunggunya slongan satu kesatuan dalam fakta menunjukkan bahwa kesatuan itu telah sukses di hancurkan oleh Pemerinta Indonesia dengan beberapa kebijakan protitas diantaranya adalah :
1. Pemberian UU Nomor 21 Tahun 2001 Otonomi Khusus.
2. Pemberian Pemekaran Wilaya Provinsi dan Kabupaten/Kota.
3. Teror,Intimidasi.
4. Pembunuhan Rakyata Bangsa Papua Barat.
Ketika aspirasi penentuan nasib sendiri memuncak pada tahun 2000 melalu Kongres Papua, ternyata keinginan perjuangan itu memudar Karen dengan harapan akan melaksanakan amanat UU Nomor 21 Tahun 2001 Otonomi Khusus prioritas bagi Rakyat Papua Barat dalam berbagaik aspek. Namun dalam implamentasinya penuh dengan hambatan dan rintangan kembali di hadapi oleh Rakyat Papua Barat. Masalah bukannya semakin menjajnikan atau menolong Rakyat Papua Barat namun justru membawa masalah baru kepada masalah yang lain dalam implamentasi UU Otsus.
Pemekaran mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan dasyat terhadap persatuan dan kesatuan ketika kelompok lain berbicara agar agar memperjuangkan nasib Rakyayt Papua Barat. Tetapi ambisi sekelompok komponen dari Pemerintah, Pemuda,Perempuan, Adat, Kepala Suku/Ondoafi setempat karen pengaruh ambisi kedudukan dan jabatan sehingga sudah tidak peduli lagi dengan harapan Rakyat Papua Barat masih bersifat abstrak dan mereka lebih simpatik terhadap Program strategis Pemerintah melalui Pemekaran sehingga yang terjadi pada esensinya adalah mendukung integrasi dan mengakui eksistensi dan mempertahankan kedudukan lebih lama dan memperluas Wilaya jajahan Indonesia di seluruh polosok Papua Barat. Enta layak atau tidak layak membentuk suatu daerah Otonomi baru karen memang masalah sangat pelik.
Pembunuhan para Pejuang Papua Barat juga membuat Rakyat ketakutan, sehingga semakin pudar rasa kebersamaan karen takut akan mengalami nasib yang sama, karen perluh diketahui bahwa melawan Pemerintah yang saha berarti haga yang harus dibayar adalah nyawa setiap orang yang bergabung dalm perjuangan menuju Papua bebas dan Damai.
Dalam proses perjuangan ada beberap prinsip yang harus dipahami setiap orang yang menaru komitmen terhadap perjuangan Rakyat Bangsa Papua Barat yaitu:
1. Berpirinsip untuk tidak mencari popularitas.
2. Berprinsip untuk tidak memanfaatkan momeng perjuangan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
3. Berjuang sekarang untuk masa depan anak cucu dan Bangsa Melanesia sekalipun harus berhadapan dengan bahaya rintangan dan kematian serta harus menang dalam perjuangan mencapai tujuan, yaitu Frr West Papua dan perjuangan dengan kesungguhan hati dengan membawa beban perjuangan dalam doa kepada pencipta Rakyat Bangsa Papua Barat dan Bumi Bumi, Laut Tanah Papua yaitu “ TUHAN di dalam Ysesus Kristus”.
Suara Cendrawasih Kolaitaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar