Fransiskus Ign. Bobii (kanan) saat menyampaikan materi dalam seminar bertepatan dengan HPI di Bandung – Ist |
Jayapura, Jubi – Ikatan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai, dan
Deiyai (IPMANAPANDODE) di Kota Bandung, Jawa Barat, merayakan ibadah
bersama perayaan hari Pekabaran Injil (HPI) ke-161 di Tanah Papua, Jumat
(5/2), yang dipusatkan di Aula Bina Marga, Bandung.
Ibadah yang dipimpin Ev. Efraim Weya mengangkat tema ‘Celakahlah Aku,
Jika Aku Tidak Memberitakan Injil’ yang di kutib dari Injil Matius 28.
6-20, I Korintus 9. 16-24.
Melalui siaran pers yang diterima Jubi, Minggu (7/2/2016), dalam
khotbahnya, Evraim mengatakan kabar Tuhan Allah diharuskan kepada sesama
manusia yang lain dalam kehidupan umat manusia.
“Kehadiran kedua misionaris, yakni Ottow dan Geisiser datang dalam
kekelaman dunia untuk menyelamatkan manusia Papua yang ketika itu
terbelenggu berbagai permusuhan dunia,”kata Evangelist Weya.
Pekabaran Injil dalam 161 tahun lalu, kata Weya, tabir kegelapan
dunia diterangkan oleh obor firman Tuhan melalui kedua misionaris yang
hadir. Hal itu dapat dilihat dengan ungkapan doa sulung yang di ucapkan
“Dalam Nama Allah Kami menginjak Tanah ini”.
Menurutnya, diharuskan untuk mewartakan kabar Yesus Kristus yang di
bawakan kedua misionaris. Sebab amanat Allah diemban atas pundak kedua
misionaris
Ketua Panitia HPI Tanah Papua, Fransiskus Pekey, mengatakan perayaan
tersebut terlaksana atas partisipasi dari seluruh mahasiswa
IPMANAPANDODE di Kota Bandung, merupakan bukti kepedulian atas peristiwa
sakral yang terjadi di Tanah Papua 161 tahun silam.
“Ibadah syukur perayaan PI setiap 5 Februari dirayakan umat Kristen
se-Tanah Papua karena mengenang kisah masuknya Injil ke wilayah Papua
lewat karya penginjil asal Jerman, Ottow & Geisseler, tahun 1855 di
Pulau Mansinam. Dan saya juga bangga atas partisipasi para mahasiswa
yang sebagai wujud nyata akan kehadiran Injil yang kita maknai sebagai
hari pekabaran injil,” Pekey.
Sementara itu, Ketua IPMANAPANDODE Kota Bandung, Mateus A.Tekege,
mengatakan kegiatan tersebut adalah upaya mahasiswa dalam menyelami atas
kehadiran Injil di Tanah Papua, sebagai ungkapan syukur atas kehadiran
misionaris Ottow dan Geisler pada 5 Pebruari 1855.
Usai misa, pihaknya menggelar seminar tentang kehadiran Pastor Herman
Tilemans “Awee Pito” di daerah Meepago dengan hadirkan narasumber
tunggal, Fransiskus Ign. Bobii sebagai penulis buku Tillemans Awee Pitoo
bagi suku Mee dan Migani di pedalaman Papua. (Abeth You)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar