Jayapura, Jubi – Guna mengetahui kinerja dari pimpinan hingga
para dosen di lingkungan kampus Universitas Cenderawasih (Uncen)
Jayapura, Papua para pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas
Ilmu Politik dan Ilmu Sosial (FISIP) melakukan penelitian untuk menilai
tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen, sarana prasana dan
lainnya di universitas tersebut.
Biro Hukum dan HAM BEM Fisip Uncen Jayapura, Samuel Womsiwor mengatakan terhitung sejak kemarin (18/2/2016) pihaknya sudah menyebar kuisioner.
“Intinya ada delapan indikator yang kami buat, yakni soal kinerja dosen itu seperti apa, soal SPP, informasi beasiswa seperti apa, terus sarana prasarana. Yang paling terpenting bagi kami harus ketahui adalah kinerja dari para dosen,” kata Samuel Womsiwor ketika menggelar konfrensi pers di BEM Fisip Uncen Jayapura, Kamis (18/2/2016).
Selain pertanyaan tersebut, terdapat juga pertanyaan mengenai pendapat mahasiswa mengenai pemimpin Uncen, apakah harus orang asli Papua atau tidak menjadi prioritas. “Itu yang kami bisa harapkan. Jadi intinya ada dua variabel besar yang kami luncurkan. Pertama, variabel tentang mahasiswa dan yang kedua tentang dosen,” jelasnya.
Selama ini BEM sudah melakukan pengumpulan pendapat lewat selebaran, aksi dan yang terakhir kuisioner ini. Namun permasalahan Uncen tidak juga menemukan titik terang pemecahan masalahnya
“Sampai sekarang pihak lembaga sedang tarik menarik. Ketika kita audiens dengan PR 2 dan PR 3. PR 3 tuduh ke PR 2 dan sebaliknya soal penyimpangan uang mahasiswa. Otomatis ini sudah ada penyimpangan besar di lembaga ini. Jadi, kita jalankan kuisioner ini sebagai supaya kita dapat data yang jelas ,” tukasnya.
“Ketika kami dapat data ini, kami akan presentasikan di hadapan ribuan mahasiswa Uncen supaya publik tahu akan cara dari orang-orang yang ada dalam kampus ini,” tegasnya.
Target penelitian ini, agar universitas mampu memenuhi harapan mahasiswa, baik soal transparansi uang beasiswa, penagihan uang SPP yang berlebihan dan ketersediaan sarana prasarana. “Jika tidak, maka kita harus cuci gudang di kampus ini. Baik itu dari dekan sampai rektor. Sebab satu hal, uncen ada karena mahasiswa,” beber Samuel.
Di tempat yang sama, Musa Mudestus Boma, Biro Keuangan BEM FISIP Uncen mengungkapkan, lembaga Uncen tidak pernah transparan terhadap mahasiswa terutama mengenai uang UKT yang dipungut sejak angkatan 2012 hingga saat ini.
“Dan beberapa kami lakukan 600 dosen dan 17ribu mahasiswa di Auditoium Uncen. Sampai saat ini tidak ada realisasi,” kata Musa Mudestus Boma.
Boma mencontohkan saat kampus lain di Kota Jayapura sedang melakukan proses perkuliahan, tapi Uncen sampai saat ini KRS saja belum isi. “Ini menjadi salah satu faktor lembaga semakin tidak peduli terhadap mahasiswa,” pungkasnya. (Abeth You) (Abeth You)
http://tabloidjubi.com/2016/02/18/nilai-kinerja-dosen-pimpinan-bem-fisip-bagikan-kuisioner-kepada-mahasiswa-uncen/
Biro Hukum dan HAM BEM Fisip Uncen Jayapura, Samuel Womsiwor mengatakan terhitung sejak kemarin (18/2/2016) pihaknya sudah menyebar kuisioner.
“Intinya ada delapan indikator yang kami buat, yakni soal kinerja dosen itu seperti apa, soal SPP, informasi beasiswa seperti apa, terus sarana prasarana. Yang paling terpenting bagi kami harus ketahui adalah kinerja dari para dosen,” kata Samuel Womsiwor ketika menggelar konfrensi pers di BEM Fisip Uncen Jayapura, Kamis (18/2/2016).
Selain pertanyaan tersebut, terdapat juga pertanyaan mengenai pendapat mahasiswa mengenai pemimpin Uncen, apakah harus orang asli Papua atau tidak menjadi prioritas. “Itu yang kami bisa harapkan. Jadi intinya ada dua variabel besar yang kami luncurkan. Pertama, variabel tentang mahasiswa dan yang kedua tentang dosen,” jelasnya.
Selama ini BEM sudah melakukan pengumpulan pendapat lewat selebaran, aksi dan yang terakhir kuisioner ini. Namun permasalahan Uncen tidak juga menemukan titik terang pemecahan masalahnya
“Sampai sekarang pihak lembaga sedang tarik menarik. Ketika kita audiens dengan PR 2 dan PR 3. PR 3 tuduh ke PR 2 dan sebaliknya soal penyimpangan uang mahasiswa. Otomatis ini sudah ada penyimpangan besar di lembaga ini. Jadi, kita jalankan kuisioner ini sebagai supaya kita dapat data yang jelas ,” tukasnya.
“Ketika kami dapat data ini, kami akan presentasikan di hadapan ribuan mahasiswa Uncen supaya publik tahu akan cara dari orang-orang yang ada dalam kampus ini,” tegasnya.
Target penelitian ini, agar universitas mampu memenuhi harapan mahasiswa, baik soal transparansi uang beasiswa, penagihan uang SPP yang berlebihan dan ketersediaan sarana prasarana. “Jika tidak, maka kita harus cuci gudang di kampus ini. Baik itu dari dekan sampai rektor. Sebab satu hal, uncen ada karena mahasiswa,” beber Samuel.
Di tempat yang sama, Musa Mudestus Boma, Biro Keuangan BEM FISIP Uncen mengungkapkan, lembaga Uncen tidak pernah transparan terhadap mahasiswa terutama mengenai uang UKT yang dipungut sejak angkatan 2012 hingga saat ini.
“Dan beberapa kami lakukan 600 dosen dan 17ribu mahasiswa di Auditoium Uncen. Sampai saat ini tidak ada realisasi,” kata Musa Mudestus Boma.
Boma mencontohkan saat kampus lain di Kota Jayapura sedang melakukan proses perkuliahan, tapi Uncen sampai saat ini KRS saja belum isi. “Ini menjadi salah satu faktor lembaga semakin tidak peduli terhadap mahasiswa,” pungkasnya. (Abeth You) (Abeth You)
http://tabloidjubi.com/2016/02/18/nilai-kinerja-dosen-pimpinan-bem-fisip-bagikan-kuisioner-kepada-mahasiswa-uncen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar