Negara Penjajah Indonesia Melalui Militerisme-nya Telah dan Masih
Melakukan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Papua. SEGERA! Berikan Hak
Penentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua.
Perilaku Negara Penjajah Indonesia melalui Polisi, TNI, Intelijen, dan seluruh jajaran aparat keamanan Indonesia masih saja melakukan tindakan tidak manusiawi terhadap rakyat sipil dan tokoh Papua.
Tercatat dalam sejarah Papua, pada dekade 1960an - 1970an, pengkondisian, pencaplokan, pendudukan, pembantaian, pembunuhan massal, genosida, penculikan, pemenjarahan, pengejaran, dan membumi hanguskan daerah-daerah di wilayah adat Papua masih terjadi yang nyata hingga yang sistematis.
Perilaku Negara Penjajah Indonesia melalui Polisi, TNI, Intelijen, dan seluruh jajaran aparat keamanan Indonesia masih saja melakukan tindakan tidak manusiawi terhadap rakyat sipil dan tokoh Papua.
Tercatat dalam sejarah Papua, pada dekade 1960an - 1970an, pengkondisian, pencaplokan, pendudukan, pembantaian, pembunuhan massal, genosida, penculikan, pemenjarahan, pengejaran, dan membumi hanguskan daerah-daerah di wilayah adat Papua masih terjadi yang nyata hingga yang sistematis.
Kurang lebih tercatat dari 800 ribu jiwa orang Papua setelah aneksasi
01 Mei 1963 hingga konsiparsi manipulasi Pepera Juli-Agustus 1969 oleh
Indonesia, jumlah orang Papua yang dibunuh dalam operasi-operasi militer
Indonesia mencapai 500 ribu jiwa.
Dari pembunuhan para tokoh-tokoh Papua hingga rakyat sipil, sampai hari ini masih terjadi. Pencatatan stantistik Populasi Orang Papua di Tanah Papua tercatatat jumlahnya semakin menurun drastis akibat kekerasan Negara yang membabibuta secara nyata dan tersistematis.
Negara Kolonial Indonesia terus memakai sistem Militerisme sebagai alat untuk terus menguasai wilayah adat Papua, dan terus memburu manusia Papua yang mempertahankan hak asasinya. Negara Indonesia terus memperluas wilayah kekayaan alam Papua demi kepentingan ekonomi-politik bagi Negara-negara Kapitalisme Indonesia dan Global.
Negara kolonial Indonesia segera tarik Militer (TNI, Polri, BIN dan seluruh jajaran militer) organic dan non-organik, dan Stop pengiriman Militer Indonesia di West Papua. Karena, Militer Indonesia bukan solusi penyelesaian masalah politik West Papua. Dan Negara kolonial Indonesia segera Berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua.
Dari pembunuhan para tokoh-tokoh Papua hingga rakyat sipil, sampai hari ini masih terjadi. Pencatatan stantistik Populasi Orang Papua di Tanah Papua tercatatat jumlahnya semakin menurun drastis akibat kekerasan Negara yang membabibuta secara nyata dan tersistematis.
Negara Kolonial Indonesia terus memakai sistem Militerisme sebagai alat untuk terus menguasai wilayah adat Papua, dan terus memburu manusia Papua yang mempertahankan hak asasinya. Negara Indonesia terus memperluas wilayah kekayaan alam Papua demi kepentingan ekonomi-politik bagi Negara-negara Kapitalisme Indonesia dan Global.
Negara kolonial Indonesia segera tarik Militer (TNI, Polri, BIN dan seluruh jajaran militer) organic dan non-organik, dan Stop pengiriman Militer Indonesia di West Papua. Karena, Militer Indonesia bukan solusi penyelesaian masalah politik West Papua. Dan Negara kolonial Indonesia segera Berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar