Pages

Pages

Rabu, 23 Desember 2015

Kami Tetap Bertantan Untuk Menolak Kabupaten Mapia Raya

Kami Tetap Bertantan Untuk Menolak Kabupaten Mapia Raya

Timika 21/12/2015; Tokoh Pemuda Mapia, Yulianus Pugiye mengatakan, sejumlah oknum-seperti Bapak Paskalis Butu, Willem Kegiye, Daniel Butu, Bung Pugiye, Yudas Kotouki yang sedang memperjuangkan Kabupaten Mapia Raya ini mereka tidak melihat apa yang terjadi setelah dimekarkan Kabupaten tersebut itu.

Menurut Pugiye, oknum-onum itu diminta untuk harus buka mata lebar-lebar dan lihat baik-baik, apa yang sedang dan dialami oleh warga Mapia saat ini. “Kami sudah dan sedang jadi korban termasuk oleh orang-orang (okunum pejuang) itu,” katanya.

Ia menyebut, daerah Tota Mapia sangat paham para pejuang tersebut melancarkan berbagai cara yang baru untuk menggeserkan warga pribumi Tota Mapia. “Jadi, kami sudah alami seribu satu macam cara sadis oleh Pemerintah Indonesia melalui berbagai cara pemerkosaan terhadap pria dan wanita, perampokan harta benda, pembunuhan secara brutal, penganiayaan. 

perampasan dan bentuk lain yang saya tak sebutkan satu per-satu itu semua
Semua ini kami sudah alami, tapi para pejuang pemekaran tetap selalu dan sedang berusaha serta membuat jalan lebar-lebar untuk menambah dan mendatangkan semua bentuk kekerasan dan malah petaka yang saya kemukakan di atas ini,” ucapnya.

Pugiye sebagai putra daerah Tota Mapia, juga menilai bahwa dalam pemekaran Mapia Raya tersebut akan mengundang berbagai macam permasalahan di daerah pemekaran tersebut, entah itu terkait HAM di daerah Tota Mapia, seperti yang baru-baru ini terjadi penembakan di Paniai, Senin (08/12/14) lalu yang umurnya sudah satu tahun namun sampai pada saat ini belum ada proses penyelesian yang jelas. ujar Yulianus

lanjut dia, Selain itu, dengan adanya pemekaran tersebut, semua tanah sejarah yang dimiliki di Tota Mapia akan hilang. Tentu hal seperti ini akan terjadi.
Menurut Ketua Tim Penolakan pemekaran Mapia Musa Boma menyatakan bahwa rakyat Tota Mapia sudah nyatakan sikap yang jelas untuk menolak atas DOB baru itu.

Lanjut,Musa jangan demi” perut sendiri menyatasnamakan rakyat Tota Mapia dan rakyat minta jangan mekarkan pemekaran yang di sebut nantinya akan menjadi saran HAM tapi, mekarkan Pendidikan demi pembebasan manusia Tota Mapia.
Penulis Yulianus Pugiye Tokoh pemuda Timika


Tidak ada komentar:

Posting Komentar