Pages

Pages

Minggu, 04 Oktober 2015

Dituding Berlebihan, Kadepa: Saya Tak Gentar, Apapun Resikonya

Anggota DPR Papua, Laurenzus Kadepa - Jubi/Doc
Jayapura, Jubi – Legislator Papua, Laurenzus Kadepa menyatakan tak gentar, terhadap resiko apapun yang akan ia terima mengenai komentar – komentarnya di berbagai media selama ini.
Hal itu dikatakan Kadepa menanggapi tulisan di media warga, kompasiana.com. Dalam artikel dengan nama penulis Ishak Dabhi itu mengatakan, pernyataan Kadepa di berbagai media ketika penembakan di Gorong – Gorong, Mimika berlebihan dan mengada – ada dengan menyebut, TNI/Polri berlomba menembak warga sipil di Papua.
“Saya tetap akan bersuara. Apapun resikonya, saya tak takut. Saya wakil rakyat. Saya bicara tak ada unsur politik tertentu. Hanya demi kemusiaan,” kata Kadepa via pesan singkatnya kepada Jubi, Minggu (4/10/2015) petang.
Meski menyatakan tak tahu siapa yang menulis artikel itu, namun Kadepa menduga, orang itu merasa terganggu dengan pernyataan-pernyataannya diberbagai media selama ini.
Menurutnya, selama ini ia bicara terkait nyawa manusia. Apalagi yang selalu korban adalah rakyat sipil. Bahkan dalam beberapa kasus, korban merupakan anak usia sekolah.
“Mereka ditembak bukan di hutan, Yang korban bukan anggota OPM seperti apa yang dituduhkan. Saya bicara sesuai fakta. Mereka yang mati adalah warga sipil, bukan separatis,” ucapnya.
Katanya, beberapa contoh kasus yang mengorbankan masyarakat sipil antar lain meninggalnya empat orang siswa SMA dan belasan warga sipil terluka di Paniai, kasus Yahukimo, Tolikara, penembakan yang dilakukan oknum TNI di Mimika, akhir Agustus lalu dan menyebabkan dua warga sipil meninggal dunia, serta tertembaknya dua remaja di wilayah Gorong – Gorong, Mimika oleh oknum anggota polisi, 28 September 2015 lalu, salah satu korban meninggal dunia.
Dalam artikel berjudul “Pernyataan Laurenzus Kadepa Terlalu Berlebihan dan Cenderung Mengada-adakan” dan dimuat di kompasiana.com, 1 Oktober 2015, dipublish pukul 17:51:05 itu, penulis yang memakai nama Ishak Dhabi menyebut pernyataan Kadepa terlalu berlebihan. Penulis justru mempertanyakan ada dibalik itu. (Arjuna Pademme)

http://tabloidjubi.com/2015/10/04/dituding-berlebihan-kadepa-saya-tak-gentar-apapun-resikonya/