Pages

Pages

Selasa, 04 Agustus 2015

Jonah Wenda: MSG Masa Depan Papua

Rakyat Papua usai Acara duka di Buper Waena, sekaligus syukuran status pengamat West Papua di MSG, berpose bersama (Jubi/Mawel)
Jayapura, Jubi –-Jonah Wenda, juru bicara West Papua National Coalition for Liberatin (WPNCL), mengatakan masa depan Papua yang baik tidak akan pernah ditentukan Jakarta. Jakarta hanya menghancurkan Papua demi kepentingan ekonominya. 

Kata Wenda, masa depan Papua yang lebih baik akan ditentukan orang Papua sendiri. Orang Papua sudah mulai mencapai mimpi kehidupan yang lebih baik itu dengan status pengamat di Melanesia Spearhead Group (MSG). Status itu menjadi jalan perjuangan penentuan masa depan Papua.

“Masa depan Papua tidak ada di Jakarta atau kantor Dok II Jayapura. Masa depan Papua ada di MSG. Kita sudah ada dalam rumah,” kata Wenda, dalam sambutannya pada syukuran Papua mendapat status observer di MSG di Buper Waena, Kota Jayapura, Papua, Sabtu ( 1/8/2015) pekan lalu.

Kata Wenda, orang Papua harus kerja keras supaya status ini berubah menjadi anggota asosiasi atau anggota penuh. Perubahan status itu peting karena menentukan agenda Papua dalam rumah MSG harus menjadi perhatian utama.

“Kita lawan dalam negeri. Kita harus kerja keras supaya menjadi full member atau asosiasi member. Perjuangan Papua itu mau baik atau miring atau lurus, ada di tangan orang Papua,” katanya.

Karena itu, Kerja keras semua komponen sangat diharapkan supaya Papua eksis untuk membentuk satu negara. Persatuan harus dibangun betul-betul serius,bukan main-main. Persatuan dalam negeri maupun luar negeri harus kuat.

Markus Haluk, sekretaris Negara Federal Republik Papua Barat (NRFPB), mengatakan rakyat Papua harus bangkit memberitahu kepada dunia bahwa ULMWP itu badan hukum perjuangan rakyat Papua. Orang-orang yang menjadi pemimpin ULMWP bukan kumpulan orang Papua di luar negeri melainkan, pemimpin rakyat Papua.

“ULMWP itu lidah kami. Lidah rakyat Papua yang tertindas,” kata Haluk.
Karenanya, rakyat Papua harus proaktif membangun ULMWP yang lebih baik, lebih kuat dan menjadi wadah politik yang membawa aspirasi perjuangan Rakyat Papua.

“Jangan berharap dijemput, tetapi membawa diri naik gunakan kendaraan ULMWP menuju tujuan,” katannya.

Edison Waromi, Perdana Menteri NRFPB, mengatakan Rakyat West Papua kini berada dalam sejarah baru dalam perjuangan. Perjuangan Rakyat West Papua tidak lagi di jalan-jalan, di dalam negeri melainkan sudah ada dalam rumah MSG dan menjadi agenda negara-negara Melanesia.

Karena itu, Waromi mengajak semua komponen rakyat West Papua membangun kesadaran dan persatuan.

”Persatuan kita harus kita pupuk supaya mencapai full member. Rakyat harus memberitahu kami kalau ada informasi supaya kami komunikasi. Kita harus kerja keras dan displin. Kita bersatu seperti kita bernafas,” ucapnya.
Simeon Alua, juru Bicara Parlemen nasional West Papua (PNWP), mengatakan rakyat Papua harus memandang ULMWP sebagai rakyat Papua itu sendiri.
“Kita memandang ULMWP adalah kita. Jembatan yang mengatur kita, mengantar kita menuju negeri seberang,” katanya.

Kata Alua, perahu ULMWP akan mengantar rakyat Papua dengan selama kalau ada ketaatan.

”Kita mengajak kita taat kepada keputusan-keputusan wadah koordinasi, ULMWP,” katanya. (Mawel Benny)

http://tabloidjubi.com/2015/08/03/jona-wenda-msg-masa-depan-papua/