Pages

Pages

Jumat, 14 Agustus 2015

Jokowi Diminta Selesaikan Kasus Penembakan di Paniai, Yahukimo, Dogiyai, dan Tolikara

Ketua Pansus HAM DPR Papua, Laurenzus Kadepa - Jubi/Doc
Yogyakarta, Jubi – Komitmen pemerintah Indonesia membentuk komite rekonsiliasi untuk pelanggaran HAM berat di Indonesia mendapat tanggapan positif dari anggota DPR Papua dan meminta pemerintahan Jokowi agar selesaikan kasus penembakan terhadap warga Papua yang dilakukan oleh militer Indonesia sejak Desember 2014 hingga Juli 2015. 

“Komitmen Jokowi untuk selesaikan masalah pelanggaran HAM berat masa lalu kami apresiasi. Tetapi sebelum itu kami minta selesaikan dulu kasus penembakan yang terjadi di Papua. Terutama kasus Paniai yang sudah Sembilan bulan Negara berdiam diri, kasus Yahukimo, Dogiyai dan yang terbaru adallah korban penembakan di Tolikara,” kata Laurenzius Kadepa, anggota DPR Papua, kepada Jubi dari Jayapura, (14/8/2014).

Dikatakan, negara terkesan seperti membiarkan berbagai kasus-kasus penembakan yang terjadi di Papua yang rata-rata pelakunya adalah aparat militer Indonesia yaitu TNI, Polri, dan Brimob.

“Dari kasus per kasus yang terjadi di Papua selama ini negara tidak pernah selesaikan dengan baik. Maka kalau Jokowi benar-benar mau tuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat harus selesaikan kasus-kasus di Papua tanpa terkecuali,” katanya.

Sementara itu, presiden Jokowi mengatakan pemerintah juga berkomitmen untuk melindungi masyarakat adat yang menghadapi konflik agraria, menurunkan emisi karbon dengan menghentikan kebakaran hutan, mengelola hutan secara lestari, melindungi nelayan dari para pencuri ikan dari negara-negara lain, melindungi generasi mendatang dari ancaman bahaya narkoba, serta membentuk komite rekonsiliasi untuk pelanggaran HAM berat.

Saat ini Pemerintah sedang berusaha mencari jalan keluar paling bijaksana dan mulia untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Tanah Air. Pemerintah menginginkan ada rekonsiliasi nasional sehingga generasi mendatang tidak terus memikul beban sejarah masa lalu.

“Anak-anak bangsa harus bebas menatap masa depan yang terbentang luas. Semua itu merupakan langkah awal pemerintah untuk menegakkan kemanusiaan di bumi Nusantara,” katanya. (Arnold Belau)

 http://tabloidjubi.com/2015/08/14/jokowi-diminta-selesaikan-kasus-penembakan-di-paniai-yahukimo-dogiyai-dan-tolikara/