Logo Aliansi Mahasiswa Papua. Jubi/IST |
Yogya, Jubi – Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) minta Indonesia segera menarik militer dari tanah Papua. Militer Indonesia dinilai menjadi aktor utama konflik dan pemusnahan orang Papua.
Sejak dikumandangkannya TRIKORA oleh Ir. Soekarno, tepat 18 hari
pasca dideklarasikannya Kemerdekaan West Papua oleh rakyat Papua di
Hollandia (Jayapura), Indonesia mulai melakukan mobilisasi umum, guna
menguasai wilayah Papua.
“Sejak itu, Indonesia mulai melancarkan berbagai operasi militer di
seluruh wilayah Papua, untuk menumpas gerakan perlawanan rakyat Papua
terhadap kehadiran Indonesia di Papua. Akibat operasi militer tersebut,
ribuan nyawa rakyat Papua melayang. Konflik yang selama ini terjadi di
Papua adalah karena permainan militer Indonesia,” kata Jefry Wenda,
Ketua Umum AMP Pusat, Kamis (2/7/2015) di Yogyakarta.
Jefry mengatakan sejak Papua dipaksa bergabung Indonesia, sampai kini
Papua menjadi daerah konflik yang berkepanjangan. Semua konflik itu
tidak pernah diselesaikan dengan baik. Indonesia terkesan seperti
memelihara dan melindungi para aktor pembuat konflik di Papua.
“AMP mendesak Indonesia agar menarik militernya – TNI dan Polri –
organik dan non organik dari Tanah Papua untuk menghentikan segala
bentuk kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Papua. Tutup dan
menghentikan aktivitas eksploitasi milik negara imperialis seperti
Freeport, BP, LNG Tangguh, Medco, Corindo, dan lainnya,” katanya.
Sementara itu, seperti dilansir majalahselangkah.com, Laurenzus
Kadepa, anggota DPR Papua minta pemerintah menarik militer di wilayah
Meepago dan di seluruh Tanah Papua, menyikapi kondisi Papua akhir-akhir
ini yang marak pelanggaran HAM.
“Saya minta Pangdam, Kapolda, dan Kapolri untuk segera tarik militer,
organik dan non organik dari Tanah Papua agar Papua tanah damai itu
tercipta,” katnya. (Arnold Belau)
Sumber : http://tabloidjubi.com/2015/07/02/amp-desak-indonesia-tarik-aparat-militer-dari-papua/