IST |
Deiyai, TAPANEWS.com – Tiga Oknum Anggota
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Camp PT. Dewa Kresna,
Kampung Ipoke, Deiyai Papua disinyalir telah melakukan penganiyaan
terhadap YP (18) yang baru saja lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 1 Tigi, Jurusan Peternakan, di Kampung Woyoukita, Deiyai, Jumat,
(29/5).
“Sekitar jam satu siang kemarin. Usai kerja di rumah, saya menuju ke kebun untuk menjemput mama. Sampai di tengah jalan raya di Kampung Woyoukita, saya lihat sebuah truk tengki sedang mengambil air,” kata YP kepada TAPANEWS.com, Sabtu (30/5).
Lanjut YP, saat itu tidak ada seorang pun yang ada di sekitar. Truk tersebut ditumpangi tiga orang, dua diantaranya menggantung senjata di pundak sedangkan yang satunya sopir truk. YP kemudian mendatangi ketinganya dan meminta mereka untuk membayar karena sebelumnya juga mereka sudah mengambil air tetapi tidak pernah membayar.
“Mereka membatah karena menurut mereka, pihaknya sudah membayar. Adu mulut terjadi dan kemudian saya dipukul oleh salah satu dari dua orang yang memegang senjata,” tutur YP.
Selanjutnya, mereka mengeluarkan satu tembakan dan YP yang jetakutan sempat menyembunyikan diri di bawah kolong jembatan Kali Woyoukita tetapi kemudian digotong kedua oknum anggota TNI tersebut keluar dari dalam gorong-gorong. Mereka memaksa saya untuk keluar dari tempat persembunyian.
“Seterusnya, saya dipaksa naik truk tengki. Di dalam truk mereka sembunyikan saya dibawah kaki mereka. Saat itu, saya hanya berpikir positif bahwa saya tidak membuat masalah apapun. Saya hanya menuntut hak saya sebagai pemilik air bersih,” kata YP.
Ternyata lanjut YP, dirinya dibawa ke Camp PT. Dewa Kresna di Kampung Ipoke dimana sejak diturunkan dari atas trus, dirinya dipukul hingga ke dalam camp. Selanjutnya YP dimasukan dalam sebuah kolam yang dibikin dari alat berat.
“Saya direndam sambil dipukul oleh belasan oknum anggota TNI yang menjaga Camp PT. Dewa Kresna. Mereka (oknum TNI-Red) lakukan itu sambil tertawa,” jelas YP.
Usai itu, lanjut YP, dirinya diperintahkan naik dari kolam dan mereka mendorong-dorong dirinya sambil ketawa. YP kemudian disuruh koprol, jalan babi, jalan ular, bahkan berbagai macam cara yang mereka lakukan kepadanya. Selain itu, mereka mandikan tubuh YP dengan becek.
“Saya dipulangkan sekitar jam enam sore dengan memberikan uang dan juga menawarkan jasa mengantar tetapi saya tolak,” tutur YP.
Yulianus, salah satu saksi mata kejadian tersebut membenarkan penangkapan terhadap YP yang dilakukan oknum TNI di tempat pengambilan air bersih.
“Saya menggunakan motorsaat melintasi Jalan Kampung Woyoukita. Saya lihat truk tengki sedang ambil air. Saya sempat juga melihat jeket milik YP di sekitar tempat kejadian,” kata Yulius kepada TAPANEWS.com, Sabtu (30/5).
Bukan hanya jeket tetapi Yulius lebih curiga lagi ketika terdengar bunyi tembakan. Pihaknya berupaya melihat keadaan tetapi salah satu oknum TNI itu menodongkan senjata ke arahnya dan menyuruhnya untuk segera melanjutkan perjalanan. (Jekson Ikomouw)
http://www.tapanews.com/2015/06/02/oknum-tni-aniaiya-siswa-smk-negeri-1-tigi/
“Sekitar jam satu siang kemarin. Usai kerja di rumah, saya menuju ke kebun untuk menjemput mama. Sampai di tengah jalan raya di Kampung Woyoukita, saya lihat sebuah truk tengki sedang mengambil air,” kata YP kepada TAPANEWS.com, Sabtu (30/5).
Lanjut YP, saat itu tidak ada seorang pun yang ada di sekitar. Truk tersebut ditumpangi tiga orang, dua diantaranya menggantung senjata di pundak sedangkan yang satunya sopir truk. YP kemudian mendatangi ketinganya dan meminta mereka untuk membayar karena sebelumnya juga mereka sudah mengambil air tetapi tidak pernah membayar.
“Mereka membatah karena menurut mereka, pihaknya sudah membayar. Adu mulut terjadi dan kemudian saya dipukul oleh salah satu dari dua orang yang memegang senjata,” tutur YP.
Selanjutnya, mereka mengeluarkan satu tembakan dan YP yang jetakutan sempat menyembunyikan diri di bawah kolong jembatan Kali Woyoukita tetapi kemudian digotong kedua oknum anggota TNI tersebut keluar dari dalam gorong-gorong. Mereka memaksa saya untuk keluar dari tempat persembunyian.
“Seterusnya, saya dipaksa naik truk tengki. Di dalam truk mereka sembunyikan saya dibawah kaki mereka. Saat itu, saya hanya berpikir positif bahwa saya tidak membuat masalah apapun. Saya hanya menuntut hak saya sebagai pemilik air bersih,” kata YP.
Ternyata lanjut YP, dirinya dibawa ke Camp PT. Dewa Kresna di Kampung Ipoke dimana sejak diturunkan dari atas trus, dirinya dipukul hingga ke dalam camp. Selanjutnya YP dimasukan dalam sebuah kolam yang dibikin dari alat berat.
“Saya direndam sambil dipukul oleh belasan oknum anggota TNI yang menjaga Camp PT. Dewa Kresna. Mereka (oknum TNI-Red) lakukan itu sambil tertawa,” jelas YP.
Usai itu, lanjut YP, dirinya diperintahkan naik dari kolam dan mereka mendorong-dorong dirinya sambil ketawa. YP kemudian disuruh koprol, jalan babi, jalan ular, bahkan berbagai macam cara yang mereka lakukan kepadanya. Selain itu, mereka mandikan tubuh YP dengan becek.
“Saya dipulangkan sekitar jam enam sore dengan memberikan uang dan juga menawarkan jasa mengantar tetapi saya tolak,” tutur YP.
Yulianus, salah satu saksi mata kejadian tersebut membenarkan penangkapan terhadap YP yang dilakukan oknum TNI di tempat pengambilan air bersih.
“Saya menggunakan motorsaat melintasi Jalan Kampung Woyoukita. Saya lihat truk tengki sedang ambil air. Saya sempat juga melihat jeket milik YP di sekitar tempat kejadian,” kata Yulius kepada TAPANEWS.com, Sabtu (30/5).
Bukan hanya jeket tetapi Yulius lebih curiga lagi ketika terdengar bunyi tembakan. Pihaknya berupaya melihat keadaan tetapi salah satu oknum TNI itu menodongkan senjata ke arahnya dan menyuruhnya untuk segera melanjutkan perjalanan. (Jekson Ikomouw)
http://www.tapanews.com/2015/06/02/oknum-tni-aniaiya-siswa-smk-negeri-1-tigi/