Dukungan MSG di Honiara. Foto: Ist.
Honiara, MAJALAH SELANGKAH -- Keinginan bergabung di Melanesian Spearhead Group (MSG) oleh kelompok pro-kemerdekaan di Papua Barat dan Indonesia diharapkan mendominasi jalannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTTP) para pemimpin Melanesian Speardhead Group (MSG) dua tahunan pada pekan depan di Honiara, Kepulauan Solomon.
Dilansir islandsbusiness.com, dua anggota MSG , Papua New Guinea (PNG) dan Fiji mengawal aplikasi keanggotaan Jakarta, dan Direktur Jenderal MSG, Peter Forau menjelaskan pada wartawan sebelum KTT Pemimpin MSG di Honiara bahwa Sekretariatnya telah menerima aplikasi resmi Indonesia.
Peter juga menegaskan, aplikasi Papua Barat juga telah diajukan.
Kata Peter, awal dari serangkaian pertemuan yang mengarah pada inti KTT Pemimpin MSG dimulai di ibukota Kepulauan Solomon hari ini (Kamis) di mana para pejabat senior urusan luar negeri dari Fiji, Vanuatu, kelompok FLNKS di Kaledonia Baru, PNG dan tuan rumah Kepulauan Solomon sedang menyusupkan beberapa agenda KTT.
Kata dia, pada hari Jumat (19/6/2015), para pejabat ini berharap dapat menyelesaikan agenda yang kemudian akan disajikan sebelum rapat para Menteri Luar Negeri MSG, yang dijadwalkan akan dimulai Senin depan. Menteri Luar Negeri perlu menyetujui agenda selama KTT, yang akan dimulai dengan upacara sambutan di sekitar Museum Kepulauan Solomon.
Pada hari Kamis depan, Pemimpin MSG akan lanjutkan acara adat sebelum kembali berkumpul di Honiara pada Jumat untuk pleno dan penetapan keputusan mereka dalam bentuk komunike KTT.
ikabarkan, sebuah rencana yang dramatis mengumumkan posisi Kepulauan Solomon di Papua Barat oleh Perdana Menteri Mannaseh Sogavare melalui radio pemerintah bahwa karena pengumuman yang diusulkan dibatalkan secara tiba-tiba tanpa alasan yang ditawarkan.
Berita utama di surat kabar salomonstar.com edisi kemarin, memprediksi bahwa pengumumannya akan "membawa senyum kepada pendukung lokal Papua Barat". Surat kabar itu melaporkan, dengan PNG dan Fiji menawarkan mendukung tawaran Indonesia, dukungan untuk Papua Barat oleh Pemerintah Sogavare akan menjadi hal penting.
Pada pertemuan pejabat senior MSG hari ini, Sekretaris Tetap urusan Luar Negeri di Kepulauan Solomon, Joseph Maa'hanva berbicara tentang segala sesuatu kecuali tawaran keanggotaan Indonesia dan Papua Barat.
Joseph menyoroti perubahan iklim sebagai salah tantangan negara anggota MSG perlu untuk mengatasi dalam rangka untuk perdamaian, kemajuan dan kemakmuran yang berkelanjutan bagi semua. "Upaya yang perlu untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun dari anggota kami yang tertinggal," katanya.
Tetapi, Wakil Direktur Umum MSG Molean Kilepak disoroti beberapa isu oleh para pejabat yang diperlukan untuk membahas dalam presentasi para menterinya.
Dilaporkan, ini katanya termasuk rencana strategis MSG untuk 25 tahun ke depan, dan menciptakan sayap bisnis MSG bernama Solusi Melanesia. Perjanjian perdagangan bebas MSG yang akan mengarah pada penciptaan kawasan perdagangan bebas antara seluruh negara-negara Melanesia.
Kilepak menambahkan, kebutuhan membuat darurat Melanesia dan dana stabilitas serta dana pengembangan MSG.
Beberapa agenda lain yang mungkin termasuk sebuah strategi pengembangan sektor swasta MSG, laporan studi pengiriman Melanesia dan penciptaan sebuah pasukan penjaga perdamaian yakni polisi MSG.
Seperti terjadwal dan dirilis sejumlah media belakangan, pertemuan dimulai tanggal 18 hingga 26 Juni 2015 di Honiara, Salomon Island. (Joni Yohanes Pekei/islandsbusiness/MS)
http://majalahselangkah.com/content/negara-negara-melanesia-mulai-pertemuan-persiapan-ktt-msg-2015