Aksi Aliansi Mahasiswa Papua KK Yogyakarta Mendukung West Papua Jadi Anggota MSG |
“Rakyat Papua Tetap Fokus Pada
Agenda West Papua di MSG”
Militer TNI/POLRI merupakan otak
dibalik pembakaran perumahan dan pembunuhan yang terjadi Selasa, 8 Juni 2015 di
sekitar perumahan BTN Organda Padang Bulan, Distrik Abepura, Kota Jayapura.
Kejadian berujung pada pembunuhan Ketua RT 2 RW 4, Perumahan Organda, Fredy
Lasamahu dan adik kandungnya, Simon Sooka.
Menurut keterangan Victor Yeimo,
yang dirilis Majalah Selangkah selasa, 8 Juni 2015 kemarin, kejadian tersebut
berawal dari penggrebekan motor curian yang sengaja diparkir di sekitar Kantor
Sektor KNPB dan berujung dengan penangkapan Rakyat Sipil secara membabi buta
yang kemudian mengundang kemarahan warga.
Sesaat kemudian, warga pendatang
kembali bersama polisi lalu menyerang dan membakar rumah warga sipil Papua.
Dalam pembakaran tersebut, Kantor Sektor KNPB pun ikut dibakar.
Kejadian berlanjut hingga Rabu, 9
Juni 2015 sore, dengan pengepungan Asrama Mahasiswa milik Pemerintah Kabupaten
Nabire oleh orang tak dikenal (OTK) yang mengakibatkan Hendrikus Iyai tertikam
hingga tali perutnya terurai keluar.
Dengan mempertimbangkan gejolak
Papua di kawasan Melanesia, aksi brutal ini merupakan setting-an Negara melalui Badan Intelijen, TNI, dan POLRI untuk
mengacaukan konsentrasi Rakyat Papua dan mengalikan isu agenda West Papua di
MSG. Oleh karena itu, kami Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Yogyakarta
menyerukan kepada seluruh komponen
Rakyat Papua untuk tetap focus menyuarakan keinginan untuk kembali kepada
keluarga besar Melanesia di MSG dan kami juga mengutuk;
1. Tindakan brutal Negara melalui militer yang
telah mengadu-domba Rakyat Sipil untuk mengacaukan situasi dan Kami dengan
TEGAS menuntut,
2. Negara Republik Indonesia
untuk tarik militer (TNI & POLRI) organic dan non-organik dari seluruh
wilayah Teritorial Papua Barat yang merupakan pengacau keamanan Rakyat Sipil di
Papua.
Yogyakarta, 10 Juni 2015.
Aliansi
Mahasiswa Papua Komite Kota Yogyakarta