Sebelumnya, mereka sempat long march dari Stadion Gajayana dengan membawa spanduk dan berorasi di sepanjang jalan.
Dalam aksi kali ini, AMP menyatakan, rakyat Papua Barat berhak menentukan nasib sendiri karena lebih dari 50 tahun di bawah kekuasaan kolonial Indonesia.
Perjuangan rakyat Papua Barat agar bisa memutuskan nasibnya sendiri disambut baik oleh negara yang tergabung dalam Melanesia Spearhead Group (MSG).
Juru bicara AMP, Yanto Togodli, di tengah aksi mengatakan sikapnya mendukung United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang telah mengajukan Papua Barat menjadi anggota resmi MSG.
“Jika harapan itu dilakukan maka kami akan jadi negara merdeka,” katanya kepada wartawan beberapa menit lalu.
Selain itu, AMP juga menyatakan sikap mendesak Indonesia untuk membuka ruang demokrasi dan memberikan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis. (der)
http://malangtimes.com/berita/24062015/37605/lagi-mahasiswa-papua-tuntut-tentukan-nasib-sendiri.html