Honiara, Jubi – Perdana Menteri Papua Nugini (PNG), Peter O’Neil
kembali mengingatkan keterlibatan dua Gubernur di Tanah Papua, Yakni
Lukas Enembe dan Abraham Ataruri dalam Melanesia Spearhead Group.
“Yang kami coba lakukan saat ini adalah mencari organisasi mana yang
bisa mewakili Papua Barat di MSG,” kata O’Neill, Rabu (24/6/2015)
sebelum meninggalkan PNG menuju Honiara, Kepulauan Solomon untuk
menghadiri pertemuan para pemimpin MSG, 25-26 Juni.
O’Neill menegaskan, mereka yang mewakili Papua haruslah orang yang diberi mandat, dipilih dan ditunjuk untuk mewakili Papua.
O’Neill juga membantah para pemimpin MSG melupakan Papua Barat yang merupakan bangsa Melanesia juga.
“Kami semua ingin Papua Barat ada bersama kami, seperti yang kami lakukan pada bangsa Kanak. Tapi kami harus melakukannya secara tersturtur,” ujar O’Neill.
Perdana Menteri PNG ini menjelaskan pertemuannya dengan presiden
Indonesia, Joko Widodo yang menyebutkan ada sekitar 11 juta orang
Melanesia di Indonesia yang hidup di lima provinsi Indonesia.
Namun Pimpinan Gereja Vanuatu, Bishop James Ligo menolak klaim Presiden Indonesia itu.
“Bagaimana mungkin para pemimpin MSG memberikan tempat pada Indonesia yang sama sekali bukan bangsa Melanesia sebagai pengamat di MSG namun tidak memberikan tempat pada bangsa Papua Barat yang benar-benar Melanesia?” kata Ligo kepada Jubi (24/6/2015).
Ligo mengingatkan para pemimpin Melanesia bahwa MSG adalah “sacred
nasara”. MSG hanya untuk bangsa Melanesia, bukan untuk orang asing
seperti Indonesia.
“Jika MSG melibatkan bangsa lain, bagaimana kita bisa mengatakan sebagai Melanesia Spearhead Group lagi?” tegas Ligo.
Ratusan ribu petisi yang dibawa oleh Bangsa Papua melalui United
Liberation Movement or West Papua (ULMWP) disebut oleh Ligo sebagai
bukti bahwa rakyat Papua menyerahkan mandat mereka kepada ULMWP.
“Mereka (ULMWP) telah dipilih oleh rakyat Papua sebagai pemimpin, mereka bangsa Papua dan mereka bukan ras lain dari Melanesia. Mereka seharusnya bisa mewakili Papua di MSG. Indonesia tidak bisa masuk sebagai anggota MSG, karena mereka bukan bangsa Melanesia, sangat simple,” ujar Ligo. (Victor Mambor)
http://tabloidjubi.com/2015/06/24/gereja-vanuatu-msg-hanya-untuk-bangsa-melanesia/