Hendrik Gwijangge, Ketua LIDIK provinsi Papua. Jubi/Dok |
Jayapura, Jubi – Lembaga Investigasi dan Informasi Kemasyarakatan (LIDIK) Provinsi Papua menyambut baik kedatangan Presiden Jokowi ke Papua yang ke dua kali. Diharapkan kedatangan ini bukan bersifat serimonial belaka, tetapi harus mampu melihat persoalan sesungguhnya yang terjadi selama ini di Papua.
“Jokowi dalam kunjungannya harus mempunyai itikad baik untuk dapat mencarikan solusi akhir dalam menyelesaikan setiap persoalan di Papua demi Kesatuan dan Persatuan Bangsa,” kata Hendrik Gwijangge, ketua LIDIK provinsi Papua, Jumat (8/5/2015) dari Wamena.
Meunurut Hendrik, persoalan yang selama ini terjadi di Papua, termasuk pembungkaman ruang demokrasi oleh aparat terhadap warga sipil Papua yang berbeda ideologi.
“Negara harus selesaikan semua bentuk Pelanggaran HAM di Papua dan terutama akar permasalahan sesungguhnya yang menjadi batu sandungan pembangunan di Papua yaitu pelurusan sejarah politik Papua,” jelasnya.
Menurutnya, jika negara mempunyai itikad baik, negara dapat membuka ruang dialog kepada rakyat Papua untuk dapat mencarikan solusi final penyelesaian persoalan di Papua.
Para elit politik di Papua juga diminta agar menyampaikan persoalan yang sesungguhnya kepada presiden. “Jadi Jangan lagi elit-elit politik kami bikin seolah-olah tidak paham dan mengerti serta acuh-tak acuh terhadap aspirasi rakyat Papua yang selama ini terus disuarakan,” katanya.
Untuk itu, LIDIK Papua mengharapkan Pemprov Papua sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah serta DPRP dan MRP mendorong dan meminta bersama-sama rakyat Papua kepada negara agar mampu untuk mengusut tuntas semua bentuk kekerasan dan ketidakadilan di Papua.
Ia meminta negara untuk tidak menggunakan pendekatan militeristik lagi di Papua dan menarik semua pasukan militer yang berlebihan di Papua, baik pasukan organik maupun non organik supaya tidak membuat rakyat Papua semakin takut dan trauma.
“Intinya, kita tidak mencarikan solusi serta tidak menyelesaikan akar masalah yang sudah diuraikan di atas, maka semua bentuk kebijakan pembangunan yang diturunkan oleh Negara Indonesia bagi Bangsa Papua akan sia-sia walaupun segelintir orang yang duduk dalam sistem dan akses birokrasi mendapatkan keuntungan dari penderitaan rakyat Papua yang sesungguhnya yang dirasakan selama ini. Sehingga sekali lagi di harapkan Penting agar negara mencarikan solusi dan menyelesaikan akar masalah Papua secara menyeluruh dan komprehensif agar kepercayaan rakyat asli Papua Tumbuh Kembali kepada Pemerintah RI,” ujarnya.
Sementara itu, Samuel Womsiwor, sekjen GempaR kepada Jubi mengatakan, tidak ada gunanya Jokowi ke Papua. Karena kalau pun Jokowi ke Papua, tidak akan ada perubahan yang signifikan.
“Orang Papua tidak butuh Jokowi. Orang Papua hari ini sedang berjuang untuk masuk ke MSG. Orang Papua hari ini mau supaya hak politik orang Papua harus diluruskan,” katanya. (Arnold Belau)
http://tabloidjubi.com/2015/05/08/jokowi-diharapkan-tuntaskan-masalah-papua-yang-sesungguhnya/