Pages

Pages

Sabtu, 02 Mei 2015

1 MEI 205 ORANG ANGGOTA KNPB DAN SIMPATISAN DITANGKAP DI MANOKWARI

polisi sedang melakukan Penagkapan aktivis KNPB dan Simpatisan KNPB
MANOKWARI  1 MEI 1963 AWAL  MUSIBAH BAGI MANUSIA DAN TANAH WEST PAPUA
Manokkwari 1 Mei 2015. Negara Republik Indonesia melayu merayakan hari intekrasi papua barat ke dalam naungan republic Indonesia. Tetapi rakyat Papua Barat menilai 1 Mei merupakan hari dimana pendudukan dan penjajahan Negara republic Indonesia diatas tanah Papua. Orang Papua Barat dianeksasikan atau dipaksakan bergabung dengan republik Indonesia melayu dibawah tekanan militer Indonesia atas kepentingan ekonomi untuk mengaruk kekayaan alam di Tanah Papua Barat.

Tepat tanggal 1 mei 2015, di mnukwar.  3 organ besar WPNCL, NRFPB, PRD melakukan aksi yang dimediasi oleh KNPB (Komite Nasional Papua Barat). Tepat jam 6.00 pagi, aparat keamanan Indonesia Brimob datasemen C Mnukwar sudah menempati titik kumpul masa aksi. Dengan kelengkapan lengkap dengan organik serta satu mobil barakuda. 
 Tepat jam 8.00 pagi, masa aksi berkumpul di jalan dengan mengunakan alat peraga aksi. Sebelum orasi-orasi tepat jam 08.10 tanpa negosiasi aparat brimob memukul masa aksi dengan tongkat serta sepatu laras, masa dipaksakan naik terek. 

Sebanyak 79 orang diangkut menuju mako Brimob. Tidak lama tepat jam 09.30 masa aksi dengan jumlah yang banyak disrtai arak-arakan budaya Papua berkumpul di jalan utama tepat depan Universitas Negeri Papua (UNIPA). Masa melanjutkan perjalanan menuju kantor Dewan Adat tempat titik sasaran. Ditengah jalan depan polres Amban, masa dihadang oleh aparat Brimob dan dipaksakan naik trek. Masa aksi tidak menginginkan keributan yang berdampak bentrok sehingga menuruti kemauan Brimob. Dalam kesaksian masa aksi, mereka sempat dipukul dan ditendang dengan sepatu laras. Masa diangkut dengan mengunakan 5 terek, 1 bus, dan satu mobil blakang kosong. Masa aksi diangkut gelombang ke dua dengan jumlah 126 orang (data terlampir) menuju mako Brimob. Sesuai kesaksian masa aksi, setibanya di mako brimob mereka dipukul dengan kayu dan ditendang dengan sepatu laras.

Masa aksi dengan jumlah 205 orang  disuruh duduk di lapangan terbuka dibawa terik matahari. Ditengah-tengah masa aksi terdapat seorang anak kecil dibawah umur 8 tahun. Anak tersebut berkata “saya ikut demo karena besok saya mau seperti saya punya kaka-kaka”. Diantara masa aksi ada 4 orang yang dipisahkan karena membawa kartafel dan pisau. Mereka langsung digiring ke Polres Mnukwar.  Jam 12.00, polres manokwari memberikan arahan bahwa “saya tahu apa yang ada di lubuk hati kalian”. Sore jam 3.00 kapolda propinsi Papua barat turun dari sorong langsung menuju mako brimob. Beliau memberikan pencerahan mengenai pasar bebas dan persaingan dunia kerja. 

Tepat jam 17.00 masa aksi diangkut dan dipulangkan menuju Kelurahan Amban. 4 orang yang dipisahkan dari brimob karena alasan alat tajam, 3 orang sudah dikeluarkan dan 1 orang masih ditahan di polres Mnukwar karena alasan membawa pisau atas nama Domingus Babika Mahasiswa UNIPA. Masa aksi yang dipulangkan semua berkumpul di secretariat KNPB ibadah bersama dan evaluasi. Ketua KNPB Alex Nekenam mengatakan “secara politik kita menang dang sukses mempersatukan rakyat. Kita juga meyakinkan dunia internasional dan Negara-nega pendukung terutama MSG bahwa rakyat papua menghendaki penentuan nasib sendiri. Kami juga mendukung ULMWP sebagai lembaga representasi rakyat West Papua di MSG”. stelah itu masa aksi bubar ketempat tingal masing-masing.