Ilustrasi bentrokan
Semarang, MAJALAH SELANGKAH -- Minggu (15/3/2015) kemarin, sejumlah media memberitakan, puluhan mahasiswa Papua terlibat bentrokan dengan warga Kopeng, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Baca: Puluhan Mahasiswa Papua Bentrok dengan Warga Kopeng).
Mahasiswa Papua di Semarang klarifikasi kebenaran atas peristiwa ini.
Ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Papua Barat (HimPar), Donius Tabuni kepada majalahselangkah.com, Senin (16/3/2015) menjelaskan, kelompok yang bentrok dengan warga Kopeng adalah mahasiswa Nusa Tenggara barat (NTB),Sumba , bukan mahasiswa Papua.
Menurut Tabuni, bentrok antara warga Kopeng dan mahasiswa NTB, Sumba, terjadi saat mahasiswa NTB, Sumba, menggelar acara hiburan malam.
"Pihak kepolisian, lurah dan warga setempat menyatakan pelakunya mahasiswa NTB, Sumba, Tetapi, berbagai media memberitakan bahwa yang melakukan bentrok adalah mahasiswa Papua. Kami kecewa dengan sejumlah media yang menyudutkan mahasiswa Papua tanpa memastikan kebenarannya," kata Tabuni.
Sekretaris Jendral, Aliansi Mahasiswa Papua, Komite Kota Semarang dan Salatiga, Bernardo Boma mengatakan, dalam bentrok antara mahasiswa NTB, Sumba dan warga Kopeng, mahasiswa Papua tidak terlibat.
"Sejumlah media yang beritakan 'mahasiswa Papua bentrok dengan warga Kopeng' itu kebohongan publik," kata dia.
Boma meminta semua media yang mencemarkan nama baik mahasiswa Papua khususnya di Salahtiga, segera minta maaf atau klarifikasi lewat media atau lewat bertatap muka.
Dijelaskan mahasiswa Papua di sana, sebenarnya adalah pada Sabtu (14/3/2015, siang, mahasiswa Papua di Salatiga melakukan acara pengucapan syukur atas wisuda sejumlah mahasiswa. Pada siang itu, mereka memesan satu kafe di wilayah itu untuk melakukan acara hiburan pada malam hari.
Namun, pada sore hari, pemilik kafe tidak mengijinkan mereka melakukan hiburan karena telah larut malam. Acara hiburan tidak dilakukan.
pada malam hari, minggu (16/03/2015), ratusan mahasiswa NTB, Sumba, dikabarkan mengadakan acara hiburan di salah satu kafe di daerah yang sama. Acara berjalan lancar dan sekitar Pukul 5:00 waktu setempat terjadi bentrok antara mahasiswa NTB, Sumba dan warga setempat.
Dikabarkan, suasana sempat tegang dan tidak bisa kendalikan namun kepolisian dan lurah setempat datang ke TKP langsung yang amankan keadaan.
Kemudian Polres Unggaran Kabupaten Semarang meminta keterangan kepada ratusan mahasiswa NTB, Sumba, t yang terlibat dalam bentrok. Hingga saat ini, 5 mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka dalam bentrokan tersebut. Hingga saat ini, sejumlah mahasiswa tersebut sedang diperiksa. (Mateus Badii/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com/