Pembubaran paksa yang dilakukan polisi terhadap aksi KNPB di Jayapura. Foto: Hengky/MS
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Di hadapan aksi mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Cendrawasih (Kabesma Uncen), Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota (Wakapolresta) Jayapura, Kiki Kurnia dengan tegas meminta mahasiswa untuk tidak lagi menggelar aksi bernada politik Papua merdeka.
"Jangan berani-berani demo kemerdekaan Papua di atas tanah kekuasaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Kiki Kurnia dihadapan massa aksi Kabesma Uncen, Senin (16/03/2015).
Wakapolres Jayapura Kota itu mengatakan akan siap mengawal aksi mahasiswa untuk kemanusian serta lainnya tetapi tidak untuk aksi bernada politik. "yaaa, kalau demo kemanusiaan, korupsi dan lain-lain silahkan adik-adik demo dan kami siap kawal dan mengamankan, tetapi Ingat, jangan sekali-kali demo politik Papua Merdeka di atas tanah dan wilayah NKRI. Jika itu terjadi, saya orang pertama yang siapkan pasukan dan akan turun membubarkan, menangkap dan memenjarakan siapa dia yang bicara merdeka," ungkapnya.
Wakapolres, Kiki Kurnia mengungkapkan kata yang sama berulang kali di hadapan massa aksi mahasiswa dalam rangka mengenang peristiwa Abepura berdarah 9 tahun silam.
Septi Meidodga, penanggung jawab aksi menilai pernyataan Wakapolres adalah basi dan konyol. "Pernyataan ini konyol, kalaupun perjuangan Papua Merdeka sedang terjadi itu pun dengan kehendak dan rencana Tuhan," katanya menanggapi pernyataan Wakapolres.
Jadi, sambung Meidodga, Jangan salah tafsir arti kemerdekaan di atas tanah Papua. "Yang kami maksud merdeka di atas tanah Papua adalah ruang ekspresi demokrasi harus terbuka, merdeka secara budaya, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Hak jati diri sebagai bangsa Papua yang berkulit Hitam dan berrambut keriting harus dikembalikan kepada kami," tegasnya. (Theresia Fransiska Tekege/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com/