Goliat Tabuni (kanan). (www.majalahselangkah.com) |
Ia masih tetap berjuang untuk kemerdekaan Papua sesuai dengan mandat yang diberikan rakyat Papua pada Konfrensi Tingkat Tinggi OPM tahun 2012.
Pernyataan Goliat Tabuni itu disampaikannya kepada salah seorang Tokoh masyarakat Papua yang juga anggota DPR Papua, Deerd Tabuni.
“Kemarin siang sekitar pukul 12.00 WIT tepat saya sedang berada di Nabire, Goliat Tabuni menelpon saya, dan menegaskan ia dan pengikutnya tidak ada yang menyerah lalu bergabung dengan NKRI. Ia tetap konsisten berjuang untuk Papua Merdeka sesuai dengan mandat yang sudah diberikan,’’ ujar Deer Tabuni.
Bahkan, lanjut Deerd Tabuni yang masih kerabat dari Panglima tertinggi OPM itu, secara tegas menyatakan, tidak akan pernah menyerah sampai perjuangannya tercapai.
“Goliat tegaskan, dirinya tak akan pernah menyerah, karena mandat seluruh pejuang OPM yang ada di Tanah Papua dari Merauke hingga Sorong sudah dipegang,’’ jelas Deerd Tabuni.
Mengenai 23 orang pengikutnya yang diklaim TNI menyerahkan diri dan bergabung dengan NKRI, Goliat Tabuni membantah itu adalah pengikutnya.
”Mereka itu bukan anggota saya, mereka itu masyarakat biasa. Saya heran kok mereka dibilang anggota OPM,” kata Deerd menirukan ucapan Goliat Tabuni.
Bahkan, Goliat menyebutkan beberapa nama dari 23 orang yang menyerahkan diri itu sebagai warga biasa Tingginambut.
"Kulingga Murib, Ricki Murib, Matahari Kogoya, Supir Murib dan Gami Murib adalah warga biasa Tingginambut, mereka itu bukan anggota saya,’’ terangnya.
Goliat Tabuni juga heran mengapa dia dan OPM selalu dikaitkan dengan pemerintah, padahal sama sekali tidak ada kaitannya.
“Goliat bilang, kalau memang 23 orang yang menyerah itu anggotanya, kenapa Kapolres, Bupati tidak komunikasi dengan saya, padahal mereka punya kontak saya," papar Deerd .
Pimpinan tertinggi OPM itu juga menanyakan apakah orang yang menyerahkan diri itu ikut menyerahkan senjata, sebab jika tidak memberikan senjata bukan anggota OPM.
Siapkan senjata untuk Jokowi
Mengenai informasi rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Papua bulan Mei mendatang, dan berencana berkunjung ke Tingginambut, Goliat Tabuni itu menandaskan, bahwa hal itu tidak pernah dikomunikasikan kepada pihaknya.
"Kalau ada isu itu belum diketahui, karena belum pernah dikomunikasikan, tapi kalau Presiden datang Goliat cs akan siaga I dengan 120 senjata api,’’ucap Deerd.
Menyikapi penegasan Gilota Tabuni itu, Deerd Tabuni meminta semua pihak jangan mudah untuk saling klaim mengklaim. Dia juga meminta TNI-Polri dan pemerintah sebaiknya klarifikasi dulu apakah benar yang menyerahkan diri anggota Goliat atau bukan.
Deerd Tabuni juga menyatakan, bahwa dia sebagai anggota DPR Papua juga sekaligus kerabat Goliat Tabuni siap memfasilitasi jika ingin berkomunikasi kepada Goliat.
"Saya ini dididik Indonesia untuk selalu jujur, dan saya juga bukan bermuka dua, kalau Goliat tetap dengan keyakinannya ya itulah dia, tapi saya bisa menfasilitasi jika pemerintah atau TNI-Polri ingin berkomunikasi dengan Goliat Tabuni," jelas dia. (ren)
Pernyataan Goliat Tabuni itu disampaikannya kepada salah seorang Tokoh masyarakat Papua yang juga anggota DPR Papua, Deerd Tabuni.
“Kemarin siang sekitar pukul 12.00 WIT tepat saya sedang berada di Nabire, Goliat Tabuni menelpon saya, dan menegaskan ia dan pengikutnya tidak ada yang menyerah lalu bergabung dengan NKRI. Ia tetap konsisten berjuang untuk Papua Merdeka sesuai dengan mandat yang sudah diberikan,’’ ujar Deer Tabuni.
Bahkan, lanjut Deerd Tabuni yang masih kerabat dari Panglima tertinggi OPM itu, secara tegas menyatakan, tidak akan pernah menyerah sampai perjuangannya tercapai.
“Goliat tegaskan, dirinya tak akan pernah menyerah, karena mandat seluruh pejuang OPM yang ada di Tanah Papua dari Merauke hingga Sorong sudah dipegang,’’ jelas Deerd Tabuni.
Mengenai 23 orang pengikutnya yang diklaim TNI menyerahkan diri dan bergabung dengan NKRI, Goliat Tabuni membantah itu adalah pengikutnya.
”Mereka itu bukan anggota saya, mereka itu masyarakat biasa. Saya heran kok mereka dibilang anggota OPM,” kata Deerd menirukan ucapan Goliat Tabuni.
Bahkan, Goliat menyebutkan beberapa nama dari 23 orang yang menyerahkan diri itu sebagai warga biasa Tingginambut.
"Kulingga Murib, Ricki Murib, Matahari Kogoya, Supir Murib dan Gami Murib adalah warga biasa Tingginambut, mereka itu bukan anggota saya,’’ terangnya.
Goliat Tabuni juga heran mengapa dia dan OPM selalu dikaitkan dengan pemerintah, padahal sama sekali tidak ada kaitannya.
“Goliat bilang, kalau memang 23 orang yang menyerah itu anggotanya, kenapa Kapolres, Bupati tidak komunikasi dengan saya, padahal mereka punya kontak saya," papar Deerd .
Pimpinan tertinggi OPM itu juga menanyakan apakah orang yang menyerahkan diri itu ikut menyerahkan senjata, sebab jika tidak memberikan senjata bukan anggota OPM.
Siapkan senjata untuk Jokowi
Mengenai informasi rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Papua bulan Mei mendatang, dan berencana berkunjung ke Tingginambut, Goliat Tabuni itu menandaskan, bahwa hal itu tidak pernah dikomunikasikan kepada pihaknya.
"Kalau ada isu itu belum diketahui, karena belum pernah dikomunikasikan, tapi kalau Presiden datang Goliat cs akan siaga I dengan 120 senjata api,’’ucap Deerd.
Menyikapi penegasan Gilota Tabuni itu, Deerd Tabuni meminta semua pihak jangan mudah untuk saling klaim mengklaim. Dia juga meminta TNI-Polri dan pemerintah sebaiknya klarifikasi dulu apakah benar yang menyerahkan diri anggota Goliat atau bukan.
Deerd Tabuni juga menyatakan, bahwa dia sebagai anggota DPR Papua juga sekaligus kerabat Goliat Tabuni siap memfasilitasi jika ingin berkomunikasi kepada Goliat.
"Saya ini dididik Indonesia untuk selalu jujur, dan saya juga bukan bermuka dua, kalau Goliat tetap dengan keyakinannya ya itulah dia, tapi saya bisa menfasilitasi jika pemerintah atau TNI-Polri ingin berkomunikasi dengan Goliat Tabuni," jelas dia. (ren)