Pages

Pages

Rabu, 25 Maret 2015

4 PELAJAR DAN MAHASISWA DI JAYAPURA DIANIAYA OLEH BRIMOB POLDA PAPUA

Salah satu korban penganiayaan dari Brimob Polda Papua. Foto: Theresia/MS
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Penganiayaan terhadap Pelajar dan Mahasiswa Papua kembali terjadi. Kali ini pelakunya diduga berasal dari satuan Brigade Mobil (Brimob) berpakaian preman terhadap empat Pelajar dan Mahasiswa asal Papua di Cigombong, Kotaraja, Jayapura, Rabu (18/03/2015) malam sekitar pukul 23.00 waktu Papua.

Korban penganiayaan tersebut diantaranya; Timotius Tabuni (18), Lesman Jigibalom (23), Eldi Abimael (18) dan Mies Tabo (15).

Salah satu keluarga korban, Lis Tabuni dalam keterangan pers yang diberikan kepada wartawan mengatakan, penganiayaan diawali penghadangan terhadap korban. (Baca: KontRas Desak Polda Papua Usut Tuntas Kasus Penganiayaan 4 Generasi Muda Papua) 
"Korban ini dihadang dan dikeroyok oleh sekelompok anggota Brimob berpakaian preman memegang senjata laras panjang bertempat di pasar Cigombong Kotaraja," kata Lis Tabuni.

Kronologis singkat yang diterima majalahselangkah.com, kejadian bermula ketika, tiga korban diantaranya Eldi Kogoya, Timotius Tabuni, dan Lesman Jigibalom hendak pulang ke rumah dari Perumnas III ke Kotaraja Dalam menggunakan 2 motor. Sesampainya di depan Ramayana Mall kotaraja, mereka melihat ada orang yang mengikuti mereka dari belakang. Saat belok ke arah Kotaraja Dalam tepatnya di depan kantor Brimob Polda Papua, korban mendengar perbincangan antara Brimob dari markasnya. "Itu sudah mereka" sambil keluar mengikuti korban dari belakang.

Timotius Tabuni dihadang depan pasar Cigombong dan meminta paksa menyerahkan kunci motor. Korban menanyakan letak kesalahannya, namun tanpa menjawab beberapa anggota Brimob lainnya yang memegang senjata dan sangkur mulai mengeroyoknya sambil mengatakan, "itu sudah pelakunya, ditembak saja" dengan balok 5X5.

Sedangkan, dua rekan lainnya yakni, Lesman Jigibalom dan Eldy Kogoya dihadang oleh aparat Brimob di depan Mesjid Kotaraja, kemudian ditodong dengan senjata dan diperintahkan untuk jalan jongkok, tapi karena tidak mau mereka perintahkan paksa untuk tiarap. Eldy Kogoya diseret dari kaki diatas aspal dengan badan mengenai aspal hingga ke depan pasar Cigombong. Kedua korban dipukul sampai depan kios Delima.

Pada saat yang sama, Mies Tabo yang menyaksikan tindakan aparat, sempat berteriak minta tolong, dan pada kesempatan yang sama aparat mendatanginya, menampar, menendang dan memukul Mies dan mengatakan "kau diam".

Usai melakukan penganiayaan, keempat korban digiring ke Kantor Brimob.

Akibat kejadian ini:
1. Eldy Kogoya, Pelajar, kelahiran Tolikara, 34 Desember 1997 mengalami tulang rusuk retak dan luka memar dibelakang tubuh dan kedua lutut lecet.

2. Timotius Tabuni, Mahasiswa, kelahiran Ilu, 20 April 1997 mengalami, gigi satu di depan lepas, dan satunya sedikit goyang, kepala luka bocor, belakang badan sempat kena goresan sangkur, muka lebam dan lecet, mulut luka dan kedua lutut lecet.

3. Lesman Jigibalom, Mahasiswa, kelahiran Tiom, 18 Maret 1992, ditusuk pisau sangkur di bahu kanan, sampai paru-paru kanan bocor dan luka memar di seluruh tubuh. Lesma dioperasi, Kamis (19 Maret 2015), kondisi sementara masih kritis di RS. Bhayangkara.

4. Mis Tabo, Anak kelahiran 01 April 2000 mengalami luka memar di kepala bagian depan dan belakang luka memar, pundak kiri dan kanan juga luka, dahi lecet, dan kedua lutut lecet pula.(Theresia Fransiska Tekege/MS)