Pages

Pages

Kamis, 15 Januari 2015

Pertambangan Ilegal Degeuwo Membawa Petaka Bagi Rakyat

Laurensius Kadepa, anggota komisi A DPRP. Foto: suarapapua.com
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPR-P) Papua Komisi A, Laurensius Kadepa meminta agar Bupati Nabire, Dogiyai dan Paniai bersama-sama memutuskan untuk segera menutup penambangan liar di Degeuwo Kabupaten Paniai, Papua.

Menurutnya, sejak pertambangan ilegal itu hadir di Degeuwo, terjadi pro kontra antara masyarakat adat setempat hingga seringkali berujung terjadinya konflik horizontal.

"Dengan kehadiran perusahaan ilegal di Degeuwo itu justru membawa petaka dalam eksistensi masyarkat adat itu sendri yang berujung pada ancaman kehidupan masyarakat Paniai," ungkapnya kepada wartawan di Kamkey, Abepura, Jayapura, Selasa (13/01/15).

Melihat masalah itu, kata Kadepa, sebelum menjabat anggota DPRP dirinya pernah memimpin aksi damai dalam rangka mendesak pemerintah menutup pertambangan emas Ilegal di Degeuwo.

"Degeuwo itu pintu masuk pembawa petaka bagi rakyat dalam arti dengan adanya pertambangan itu rakyat di ambang kepunahan," bebernya

Lanjutnya, Masyarakat tidak mendapat pendidikan dengan baik, marak mengkonsumsi minuman keras, belum lagi pemilik perusahaan mendatangkan Wanita Seks Komersial (WSK) hingga berujung masyarakat setempat berpeluang terjangkit HIV dan AIDS serta terkesan aparat setempat melindungi dan menjadi biang di balik konflik yang sering terjadi.

"Di sana anak-anak tidak mendapat pendidikan yang layak, mengkonsumsi minuman keras dan lebih parahnya banyak WSK yang berujung masyarakat terjangkit HIV/AIDS, semua itu terjadi karena belum ada pengawasan dan sosialisasi dari pemerintah," tambah Laurensius

Oleh karena itu, pihaknya meminta untuk melakukan penertiban terhadap pertambangan ilegal tersebut. Kata dia, hasilnya dari tambang perusahan ilegal dibagi rata 50% untuk pemilik PT dan 50% lainnya untuk rakyat.

"Yang terjadi sekarang adalah 10% rakyat dan 90% untuk pemilik perusahaan, sehingga kami minta supaya jika masih mau lanjut kami minta keadilan kepada masyarkat dari hasil penambangan itu supaya tidak terjadi konfik sosial".

Ia juga meminta rakyat di wilayah Mee-Pago untuk menghindari seks bebas, miras dan bentuk lainnya, karena pemusnahan etsnis dan genosida bagi rakyat Papua terlebih khusus di wilayah Mee-Pago kian nampak memprihatinkan.(Hendrikus Yeimo/MS)


Baca berita-berita seputar Degeuwo
, klik di sini.

Sumber : www.majalahselangkah.com