Pages

Pages

Minggu, 11 Januari 2015

Anggota Brimob Tembak Anak Kepala Suku Mee di Timika

Ilustrasi (Foto: Ist)
PADA MALAM TADI, APARAT TEMBAK MELKIAS NAWIPA (20) DI GORONG-GORONG MIMIKA, HANYA KARENA MASALAH ADIK DARI KORBAN PENEMBAKAN LAMBAT BAYAR BAKSO SELENGKAPNYA DI www.majalahselangkah.com ( Foto. Jekson Ikomou Papua
TIMIKA, SUARAPAPUA.com --- Anak Kepala Suku Mee di Timika, Meki Nawipa (19), dikabarkan ditembak, Sabtu (10/01/2015) malam, oleh anggota Brimob Polda Papua, yang sedang berjaga-jaga di kawasan Gorong-gorong, Timika, Papua, dan kini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua.

Ayah dari korban penembakan, Piet Nawipa, ketika dihubungi suarapapua.com, Sabtu malam, membenarkan informasi penembakan terhadap anaknya, sekitar pukul 20.00 Wit, di Gorong-gorong Timika, Papua.

"Benar, anak saya dapat tembak dari anggota Brimob di Gorong-gorong, sekarang sedang di rawat di RSUD Mimika, kami sedang tunggu perkembangan," kata Piet.

Kronologi penembakan tersebut, kata Piet, sekitar pukul 19.30 Wit, anaknya bersama temannya makan mie bakso yang biasa dijual di Gorong-gorong. Anaknya sendiri membayar lunas harga mie bakso yang berkisar Rp. 15.000, sedangkan temannya hanya mampu membayar setengahnya karena tidak memiliki uang yang cukup. 

"Karena uang tidak cukup, teman anak saya bilang kalau besok baru sisanya di lunaskan, tapi penjual bakso yang diduga aparat itu tidak terima dan minta harus dibayar sampai lunas."

"Karena anak saya juga tidak punya uang untuk bantu bayar, mereka sempat bersitegang dengan penjual bakso itu, dan ada yang melihat, kemudian pergi lapor ke aparat Brimob yang berjaga-jaga di Pos, dan langsung terjadi penembakan," cerita Piet.

Menurut Piet, saat beberapa anggota Brimob datang, Meki bersama temannya berusaha melarikan diri, namun aparat bukan justru berbicara baik, langsung melepaskan tembakan ke arah mereka.

"Dia kena pas di dada kanan, karena mereka terkurung di tengah, setelah dapat tembak anak saya datang ke rumah sambil pegang tempat tembakan, dan kami berhentikan mobil, dan langsung di antar ke rumah sakit," jelas Piet. 

Saat ini, lanjut Piet, keluarga besar suku Mee sedang berdatangan ke Rumah Sakit untuk memastikan kondisi dan perkembangan kesehatan anaknya.

"Saya juga belum tahu, apakah anak saya ditembak dengan peluru tajam atau peluru karet, kami akan terus memantau perkembangan dia," ujarnya. 

Kapolres Timika, AKBP Jermias Rotini, S.Ik, ketika dikonfirmasi media ini, Minggu pagi, belum bersedia memberikan keterangan. Beberapa pesan singkat yang dikirim juga tak dibalas.

OKTOVIANUS POGAU

Sumber :  www.suarapapua.com