Pages

Pages

Selasa, 23 Desember 2014

Cara Mencari Makan Frans Albert Yoku dan Nick Meset Ke Pemerintah Colonial NKRI

Para Penghianat Bangsa Papua
Cara-cara yang dilakukan oleh kedua manusia Papua murahan yaitu, Frans Albert Yoku dan Nick Meset sangat tidak professional, dan masih di posisi politik zaman sitinurbaya (kategori primitive). Hal ini terbukti dari tindakan mereka, dimana membelah Indonesia dengan mati-matian pada saat di diwawancarai oleh journalist SBS-Australia (Mr. Mark Davis). Demi mendapatkan sesuap nasi dan uang saku sebagai komisi atas membelah Indonesia, mereka berusaha mengatakan bahwa Indonesia sekarang bangun Papua dengan baik dan tidak seperti sebelumnya.

Hal ini dapat dilihat dari tayangan TV SBS-Australia, yang telah disiarkan online pada tanggal 3 Juni 2014, dimana mereka berusaha menutupi kejahatan Indonesia pada saat Rev. Socratez Sofyan Yoman, Rev. Dr. Benny Giay dan Thaha Alhamid berbicara saat diwawancarai pada Mei 2014 lalu.

Wartawan SBS-Australia (Mr. Mark Davis) melakukan kompromi dengan Nick Meset dan Franz Albert Yoku di Australia bahwa dia tidak akan wawancara Tahanan Politik dan Activis Papua Merdeka, termasuk Tokoh-Tokoh Gereja dan Politik Papua merdeka, sehingga Franz Albert Yoku dan Nick Meset fasilitasi Jurnalis SBS Australia (Mr. Mark Davis) ke Papua pada Bulan Mei 2014 dengan menggunakan visa Journalis.

Sesampainya di Papua, tanpa diketahui oleh fasilitator (Nick Meset dan Franz Albert Yoku), Jurnalis SBS-Australia (Mr. Mark Davis) menitipkan Camera-nya berhasil lolos di LP Abepura-Papua, untuk menginterview Tahanan Politik (Filep Karma, Edison Waromy, Frokorus Yaboysembur dan Tahanan Politik Papua lainnya). Semua hasil interview berhasil disiarkan online oleh media TV-SBS, Australia, yang mana kejahatan dan penipuan Indonesia telah ditayangkan.

Indonesia percaya Franz Albert Yoku dan Nick Meset untuk menyakinkan Masyarakat Internasional, namun dari cara-cara mereka yang kurang Profesional menunjukan bahwa ternyata Franz Albert Yoku dan Nick Meset tidak sungguh-sungguh membelah Indonesia, melainkan berpura-pura supaya mendapatkan uang saku yang banyak dan dia bisa bersenang-senang mengelilingi dunia sambil melacur-ria.

Trik-trik kotor Franz Albert Yoku dan Nick Meset telah nyata di mata Masyarakat Internasional dan juga Pemerintah Negaa Anggota PBB di Seluruh dunia. Indonesia juga sangat bodoh, karena percaya orang pelacur yang murahan seperti Frans Albert Yoku dan Nick Meset.

Indonesia dan Franz Albert Yoku serta Nick Meset perlu ketahui bahwa KEBENARAN tidak pernah dikalahkan oleh PENIPUAN, melainkan Penipuan dapat selalu dikalahkan oleh KEBENARAN. Itu akan selalu terjadi dan akhirnya Papua akan Merdeka Penuh pada saatnya, sesuai waktu Tuhan.

Oleh karena itu, sebaiknya Franz Albert Yoku dan Nick Meset stop TIPU Pemerintah Indonesia dengan dalih bahwa Papua tidak akan merdeka karena kami dua (FAY & NM) akan meyakinkan Masyarakat Internasional. Tapi apapun alasannya, bahwa Papua tetap akan merdeka, karena Indonesia belum pernah menghancurkan perjuangan Bangsa Papua Barat, melainkan api perjuangan tetap hidup dan Bangsa Papua Barat masih berjuang terus hingga kini.

Ingat, pesan Alm Tokoh TPNPB-OPM Bill Obeth Tabuni di tahun 19701980-an telah menyampaikan bahwa “Satu Pejuang Papua ditembak Mati oleh Indonesia, maka seribu pejuang Papua akan bangkit dan berjuang”. Hal ini terbukti sekarang, karena banyak pejuang muda, yang merupakan kaum terpelajar ikut serta dalam perjuangan Papua Merdeka dan mereka mampu melakukan sekala sesuatu dalam perjuangan.

Untuk membuktikan kebodohan Franz Albert Yoku dan Nick Meset, silakan kunjungi Link Location yang kami cantumkan dibawah ini: “West Papua’s New Dawn?/ ”, http://www.sbs.com.au/dateline/story/about/id/601914/n/West-Papua-s-New-Dawn atau Mark Davis gets rare access to the secretive region of West Papua to find out what’s really happening in the struggle over independence from Indonesia. “SBS Journalist Mr. Mark Davis Documentary Footage to West Papua on May 2014 is Online Here,” http://www.sbs.com.au/ondemand/video/261648963737/Dateline-3-June-2014  Please to visit and learning as soon as well. Aktual dan terpercaya……!!!!

Catatan Bagi Pemerintah Colonial NKRI:

Perlu diketahui oleh Pemerintah Colonial NKRI dan Masyarakat Indonesia bahwa FRANZ ALBERT YOKU & NICK MESET adalah orang Papua yang gagal untuk menyakinkan masyarakat dan Pemerintah anggota PBB selama 40 tahun lebih, saat mereka berjuang Papua Merdeka di tingkat Internasional.

Oleh karena itu, sebagainya Indonesia  tidak perlu percaya dua orang PELACUR ini, karena tidak mungkin mereka meyakinkan Masyarakat Internasional. Begitu banyak uang yang Pemerintah Indonesia bayar kepada FRANZ ALBERT YOKU DAN NICK MEST, sebaik berikan kepada Rakyat miskin di Jawa yang hidup dibawah kolong jembatan dan di emberan toko, agar mereka bisa beli tanah dan buat rumah yang baik atau modal usaha mereka. Penulis Sebby Sambom, Independence Activist of West Papua.

Related News about Nick Meset and Franz Albert Yoku on the links bellow:

Published by Admin KOMNAS-TPNPB.NET2013.