Para Penghianat Bangsa Papua |
Cara-cara yang dilakukan oleh kedua
manusia Papua murahan yaitu, Frans Albert Yoku dan Nick Meset sangat
tidak professional, dan masih di posisi politik zaman sitinurbaya
(kategori primitive). Hal ini terbukti dari tindakan mereka, dimana
membelah Indonesia dengan mati-matian pada saat di diwawancarai oleh
journalist SBS-Australia (Mr. Mark Davis). Demi mendapatkan sesuap nasi
dan uang saku sebagai komisi atas membelah Indonesia, mereka berusaha
mengatakan bahwa Indonesia sekarang bangun Papua dengan baik dan tidak
seperti sebelumnya.
Hal ini dapat dilihat dari tayangan TV
SBS-Australia, yang telah disiarkan online pada tanggal 3 Juni 2014,
dimana mereka berusaha menutupi kejahatan Indonesia pada saat Rev.
Socratez Sofyan Yoman, Rev. Dr. Benny Giay dan Thaha Alhamid berbicara
saat diwawancarai pada Mei 2014 lalu.
Wartawan SBS-Australia (Mr. Mark Davis)
melakukan kompromi dengan Nick Meset dan Franz Albert Yoku di Australia
bahwa dia tidak akan wawancara Tahanan Politik dan Activis Papua
Merdeka, termasuk Tokoh-Tokoh Gereja dan Politik Papua merdeka, sehingga
Franz Albert Yoku dan Nick Meset fasilitasi Jurnalis SBS Australia (Mr.
Mark Davis) ke Papua pada Bulan Mei 2014 dengan menggunakan visa
Journalis.
Sesampainya di Papua, tanpa diketahui
oleh fasilitator (Nick Meset dan Franz Albert Yoku), Jurnalis
SBS-Australia (Mr. Mark Davis) menitipkan Camera-nya berhasil lolos di
LP Abepura-Papua, untuk menginterview Tahanan Politik (Filep Karma,
Edison Waromy, Frokorus Yaboysembur dan Tahanan Politik Papua lainnya).
Semua hasil interview berhasil disiarkan online oleh media TV-SBS,
Australia, yang mana kejahatan dan penipuan Indonesia telah ditayangkan.
Indonesia percaya Franz Albert Yoku dan
Nick Meset untuk menyakinkan Masyarakat Internasional, namun dari
cara-cara mereka yang kurang Profesional menunjukan bahwa ternyata Franz
Albert Yoku dan Nick Meset tidak sungguh-sungguh membelah Indonesia,
melainkan berpura-pura supaya mendapatkan uang saku yang banyak dan dia
bisa bersenang-senang mengelilingi dunia sambil melacur-ria.
Trik-trik kotor Franz Albert Yoku dan
Nick Meset telah nyata di mata Masyarakat Internasional dan juga
Pemerintah Negaa Anggota PBB di Seluruh dunia. Indonesia juga sangat
bodoh, karena percaya orang pelacur yang murahan seperti Frans Albert
Yoku dan Nick Meset.
Indonesia dan Franz Albert Yoku serta Nick Meset perlu ketahui bahwa KEBENARAN tidak pernah dikalahkan oleh PENIPUAN,
melainkan Penipuan dapat selalu dikalahkan oleh KEBENARAN. Itu akan
selalu terjadi dan akhirnya Papua akan Merdeka Penuh pada saatnya,
sesuai waktu Tuhan.
Oleh karena itu, sebaiknya Franz Albert
Yoku dan Nick Meset stop TIPU Pemerintah Indonesia dengan dalih bahwa
Papua tidak akan merdeka karena kami dua (FAY & NM) akan meyakinkan
Masyarakat Internasional. Tapi apapun alasannya, bahwa Papua tetap akan
merdeka, karena Indonesia belum pernah menghancurkan perjuangan Bangsa
Papua Barat, melainkan api perjuangan tetap hidup dan Bangsa Papua Barat
masih berjuang terus hingga kini.
Ingat, pesan Alm Tokoh TPNPB-OPM Bill
Obeth Tabuni di tahun 19701980-an telah menyampaikan bahwa “Satu Pejuang
Papua ditembak Mati oleh Indonesia, maka seribu pejuang Papua akan
bangkit dan berjuang”. Hal ini terbukti sekarang, karena banyak pejuang
muda, yang merupakan kaum terpelajar ikut serta dalam perjuangan Papua
Merdeka dan mereka mampu melakukan sekala sesuatu dalam perjuangan.
Untuk membuktikan kebodohan Franz Albert Yoku dan Nick Meset, silakan kunjungi Link Location yang kami cantumkan dibawah ini: “West Papua’s New Dawn?/ ”, http://www.sbs.com.au/dateline/story/about/id/601914/n/West-Papua-s-New-Dawn
atau Mark Davis gets rare access to the secretive region of West Papua
to find out what’s really happening in the struggle over independence
from Indonesia. “SBS Journalist Mr. Mark Davis Documentary Footage to West Papua on May 2014 is Online Here,” http://www.sbs.com.au/ondemand/video/261648963737/Dateline-3-June-2014 Please to visit and learning as soon as well. Aktual dan terpercaya……!!!!
Catatan Bagi Pemerintah Colonial NKRI:
Perlu diketahui oleh Pemerintah Colonial
NKRI dan Masyarakat Indonesia bahwa FRANZ ALBERT YOKU & NICK MESET
adalah orang Papua yang gagal untuk menyakinkan masyarakat dan
Pemerintah anggota PBB selama 40 tahun lebih, saat mereka berjuang Papua
Merdeka di tingkat Internasional.
Oleh karena itu, sebagainya Indonesia
tidak perlu percaya dua orang PELACUR ini, karena tidak mungkin mereka
meyakinkan Masyarakat Internasional. Begitu banyak uang yang Pemerintah
Indonesia bayar kepada FRANZ ALBERT YOKU DAN NICK MEST, sebaik berikan
kepada Rakyat miskin di Jawa yang hidup dibawah kolong jembatan dan di
emberan toko, agar mereka bisa beli tanah dan buat rumah yang baik atau
modal usaha mereka. Penulis Sebby Sambom, Independence Activist of West
Papua.
Related News about Nick Meset and Franz Albert Yoku on the links bellow:
- TPN-OPM SECARA RESMI MENERBITKAN BLACKLIST BAGI NICK MESET DAN KETURUNANNYA, http://www.malanesia.com/2013/05/tpn-opm-secara-resmi-menerbitkan.html
- TPN-OPM SECARA RESMI MENERBITKAN BLACKLIST BAGI NICK MESSET DAN KETURUNANYA, http://www.komnas-tpnpb.net/tpn-opm-secara-resmi-menerbitkan-blacklist-bagi-nick-messet-dan-keturunanya.html
Published by Admin KOMNAS-TPNPB.NET2013.