Jakarta - Ketua Barisan
Muda Papua Damianus Mariam mengaku bahwa masyarakat Papua (Papua dan
Papua Barat) tidak terlalu berambisi untuk mendapat jabatan menteri di
kabinet kerja Jokowi-JK.
Damianus menilai tidak menjadi persoalan jika tidak ada putra-putri Papua berada di kabinet, tetapi Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus menciptakan situasi damai dan dialog di tanah Papua.
“Kami dari Papua tidak pernah mau minta jabatan menteri di kabinet Jokowi-JK. Kami hanya minta perdamaian dan dialog,” ujar Damianus dalam konferensi pers tentang komposisi kabinet Jokowi-JK bersama para tokoh dari Kawasan Indonesia Timur di Restoran Pulau Dua, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Kamis (30/10).
Tokoh-tokoh yang hadir dalam konferensi pers tersebut berasal dari Maluku, Papua, NTT, dan Sulawesi, di antaranya Engelina Pattiasina, Kris Siner Keytimu, Laode Ida, Immanuel G. Toebe, Yopi Lasut, Petrus Salestinus, Yamin Tawarih, dan Theophilus Luis.
Damianus mengaku bahwa Tanah Papua sudah memberikan kontribusi yang besar terhadap bangsa Indonesia. Maka, saat Indonesia memberikan kedamaian dan dialog kepada masyarakat Papua.
“Kami sudah lama beri makan Indonesia. Kami juga tidak butuh makan atau menteri, kami butuh perdamaian dan dialog,” katanya.
Dia mengapresiasi pilihan Jokowi yang telah memilih salah satu putri terbaik Papua, yakni Yohana Sambise sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Namun, dia mengaku bahwa sebenarnya Papua membutuhkan jabatan menteri yang bergerak di dunia pertambangan.
“Jika Jokowi memberikan menteri yang bergerak di dunia pertambangan ke salah satu putra Papua, maka itu akan cocok karena potensi dan persoalan di Papua adalah masalah pertambangan,”pungkasnya.
Damianus menilai tidak menjadi persoalan jika tidak ada putra-putri Papua berada di kabinet, tetapi Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus menciptakan situasi damai dan dialog di tanah Papua.
“Kami dari Papua tidak pernah mau minta jabatan menteri di kabinet Jokowi-JK. Kami hanya minta perdamaian dan dialog,” ujar Damianus dalam konferensi pers tentang komposisi kabinet Jokowi-JK bersama para tokoh dari Kawasan Indonesia Timur di Restoran Pulau Dua, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Kamis (30/10).
Tokoh-tokoh yang hadir dalam konferensi pers tersebut berasal dari Maluku, Papua, NTT, dan Sulawesi, di antaranya Engelina Pattiasina, Kris Siner Keytimu, Laode Ida, Immanuel G. Toebe, Yopi Lasut, Petrus Salestinus, Yamin Tawarih, dan Theophilus Luis.
Damianus mengaku bahwa Tanah Papua sudah memberikan kontribusi yang besar terhadap bangsa Indonesia. Maka, saat Indonesia memberikan kedamaian dan dialog kepada masyarakat Papua.
“Kami sudah lama beri makan Indonesia. Kami juga tidak butuh makan atau menteri, kami butuh perdamaian dan dialog,” katanya.
Dia mengapresiasi pilihan Jokowi yang telah memilih salah satu putri terbaik Papua, yakni Yohana Sambise sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Namun, dia mengaku bahwa sebenarnya Papua membutuhkan jabatan menteri yang bergerak di dunia pertambangan.
“Jika Jokowi memberikan menteri yang bergerak di dunia pertambangan ke salah satu putra Papua, maka itu akan cocok karena potensi dan persoalan di Papua adalah masalah pertambangan,”pungkasnya.
Penulis: Yus/FQ
Sumber:Suara Pembaruan