Sekeretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Dogiyai, Yanus Kuayo, (Dok. Jubi) |
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dogiyai Andreas Yobe mengatakan, pendidikan Dogiyai masih semakin memburuk. Masalah itu terletak pada dua aspek yakni aspek kuantitas dan kualitas. Hal ini diuangkan Yobe kepada Jubi melalui seluler, Jumat (25/11).
Yobe mengatakan, buruknya pendidikan Kab. Dogiyai ini terjadi justru karena tidak ada orang “berpendidikan” bagi manusia dan alam Dogiyai.
“Sejumlah guru yang ada saja sudah tidak setia dengan tugasnya. Walaupun mereka mengajar juga metodenya selalu saja tidak tepat dan tidak membebaskan para peserta didik. Apalagi mereka itu sudah bukan berprofesi sebagai guru,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Yanus Kuayo mengatakan, selain guru-guru tidak setia menjalankan tugasnya, pemerintah Kabupaten Dogiyai juga tidak mempersiapkan tenaga guru sejak Kab.Dogiyai dimekarkan hingga sekarang.
“Ini kami alami karena tidak ada praktek. Jika ada praktek pasti kita sudah maju, ujarnya.
“Ini kami alami karena tidak ada praktek. Jika ada praktek pasti kita sudah maju, ujarnya.
Menurut Kuayo, pendidikan sudah biasa dinomorduakan.
“Kita mengurus proyek, duit dan jalan-jalan saja tanpa tujuan. Lagi pula, tidak ada sosialisasi tentang betapa pentingnya nilai-nilai pendidikan bagi rakyat dan para peserta didik.”, kata Kuayo.
“Kita mengurus proyek, duit dan jalan-jalan saja tanpa tujuan. Lagi pula, tidak ada sosialisasi tentang betapa pentingnya nilai-nilai pendidikan bagi rakyat dan para peserta didik.”, kata Kuayo.
Wajah pendidikan seperti ini menuntut Kuayo untuk harus segera berbuat sesuatu. Karena itu, kami pasti akan memperhatikan pendidikan anak-anak Dogiyai. Ini penting demi kedaulatan Papua. (Ernest Pugiye)
Sumber : http://tabloidjubi.com/