Simion Kotouki. (Foto/Dok) |
Dalam
konteks kehidupan masyarakat di pegunungan
Papua khususnya meuwo kita dapat melihat bahwa dengan hadirnya pemerintahan
banyak orang yang ternama menginginkan akan kehidupan mewah (Hedonisme) dengan
seiringnya berkembang pemerintahan yang egois sehingga tidak ada kepedulian
terhadap masyarakatnya. Jika melihat
kehidupan orang Mee dimasa tradisional yang telah berlangsung di jaman yang telan silang, “nenek moyang kita,
sebenarnya hanya memenuhi makanan,minuman dengan pakaian (koteka dan moge) yang
mereka gunakan saja pun mereka mampu hidup .
Subtansi
persoalan yang sangat tidak di inginkan oleh masyarakat
di meuwo adalah budaya yang tidak mewujudkan kesejahteraan sosial secara horizontal
maupun vertikal dan tidak memedulikan masyarakat. Kalau hal seperti ini berarti
kebiasaan yang menjadi pertentangan dengan kebudayaan yang sebenarnya. Sebab
latar belakang kehidupan di meuwo kalau kita pandang pada kebiasaan yang di
lakukan oleh masyarakat pada dasarnya adalah saling
menghargai,mengasihi,menghormati antara sesama,orang yang lebih muda kepada
yang lebih tua.
Ketika
kita melihat dengan hal diatas ini ada beberapa budaya yang tidak sebenarnya
menjadi kebiasaan kita di meuwo adalah:
1. Bersifat
Egoisme
Adalah
bahwa merasa semua tindakan perbuatan di sebabkan oleh keinginan untuk
menguntungkan diri sendiri tingka laku atau dorongan untuk kepentingan diri
sendiri. Dalam kehidupan masyarakat kita di meuwo yang bermaksud seperti ini
sebenarnya adalah buta bagi masyarakat dan tidak menjadi kebiasaan masyarakat
kita, dan juga bukan keinginan masyarakat karena bukan bagian dari masyarakat
kita.
2. Meniru
budaya daerah lain
Adalah bahwa dalam beberapa aspek
kehidupan masyarakat banyak orang yang salah berpendapat bahwa budaya yang
sudah tertanam dalam masyarakat kita sudah tidak penting lagi dan merasa tidak
dapat menguntungkan bagi kehidupan masyarakat. Sehingga mereka mengadopsi atau
membenarkan budaya daerah lain yang masuk di daerah kita di meuwo, itulah yang
mereka merasa sangat penting dan menguntungkan. Akan tetepi yang sebenarnya
budaya kita mempunyai nilai yang sangat tinggi dan manfaat yang sangat
menguntungkan kita. sehingga banyak masyarakat merasa kecewa kalau melihat
dengan apa yang di lakukan oleh beberapa pihak di mata masyarakat itu sendiri.
Dengan hadirnya
pemerintahan ini pun, juga ikut hadir beberapa budaya yang dapat merusakkan
kehidupan masyarakat di kalangan meuwodide. Yang sebenarnya sudah tertanam
sejak nenek moyang kita. Jika kita
singkirkan budaya yang merusak kita dan kita angkat budaya kita dan menguasai
apa yang menjadi budaya kita manfaatnya cukup memuaskan dan sangat menyenangkan
bagi kehidupan kita.
Dalam
pemerintahan kita yang ada di meeuwodide ini jika kita membangun daerah
berdasarkan budaya kita yang ada di daerah kita sendiri maka, kesejahteraan
sosial akan terjamin dan akan terwujud apa yang menjadi keinginan bersama dan
dalam pembangunan akan maju dan pesat. Karena budaya kita adalah budaya yang
tidak merusak,tidak egois dan nilainya sangat tinggi.
Jadi dalam
menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain kita harus menjaga apa menjadi
milik kita yaitu budaya kita yang sebenarnya. dan kita harus mengambil yang
mempunyai nilai yang sangat menguntungkan bagi kita, dari budaya orang lain, baik dalam pemerintahan
dan juga dalam masyarakat, dan janganlah memutar balikan budaya kita dengan budaya orang
lain.
DASAR
YANG SEBENARNYA MENJADI LANDASAN BAGI MEUWO
Dalam
kita menjalani kehidupan kita, tentu kita mempunyai suatu landasan yang menjadi
dasar dari kehidupan kita, untuk menindak lanjuti kegiatan dalam beberapa aspek
yang menjadi bagian untuk kita dapat melaksanakannya dalam kita di masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan kita, yang harus kita menjadikan dasar yang
sebenarnya adalah dalam dua aspek yaitu: aspek Rohania dan aspek jasmania
- Aspek Rohani
Secara Rohani adalah dalam kita menjalankan kegiatan kita, yang terpenting
dan dasar utama adalah membangun hubungan yang sangat intim dengan Tuhan yang
maha kuasa dan juga menjadikan ibadah adalah bagian yang penting bagi seseorang
sesuai dengan keyakinan kita
masing-masing.
- Aspek jasmani(fisik)
Secara jasmani kita melihat bahwa kita sebagai manusia adalah mempunyai
fisik, oleh karena itu kita dapat menjalankan kegiatan kita secara benar dan
baik. Dengan dilihatnya aspek jasmani(fisik) ini, kita sebagai manusia
mempunyai fisik yang berbeda dan juga yaitu fisik kuat dan juga mempunyai fisik
lemah, juga selalu mengalami banyak sekali kendala-kendala yang menghambat kita
dalam menjalankan kegiatan kita. untuk itu kita dapat mengukur dengan daya
tahan kita mana yang menjadi kemampuan untuk kita dapat melangsungkannya.
Kita
juga dapat melihat dengan apa yang sudah menjadi dasar dari kehidupan nenek
moyang kita pada masa yang telah silam.
Jadi yang
memberikan kita berhasil dalam dalam suatu kegiatan itu adalah ketika kita
mempunyai pandangan hidup kita yang baik dari masa purba. Dan juga dari
pandangan itu dapat perhatikan dan dapat kita pikirkan bahwa di titik mana yang
mempunyai nilai yang posotif yang dapat memberikan kita berhasil, dan mana yang
mempunyai nilai negatif yang merusakkan kita. karena kita melakukan suatu
kegiatan dan akhirnya gagal yang menyebabkannya adalah tidak ada sesuatu yang
menjadi dasar dari diri kita dari kegiatan tersebut.
PENYEBAB-PENYEBAB
KEGAGALAN DALAM MELAKUKAN SUATU KEGIATAN
Ketika
kita mau mewujudkan suatu kegiatan kita harus mempunyai pertimbangan yang jelas
dan baik. Ada beberapa hal yang sangat penting dalam mewujudkan sesuatu
kegiatan adalah sebagai berikut.
- Tidak Mempunyai pengalaman
Berdasarkan pengalam yang ada, orang dalam melakukan sesuatu kegiatan akan
terwujud dengan apa yang telah di inginkan bersama dalam suatu komunitas,
karena apa yang menjadi ukuran, beban dalam melakukan hal tersebut karena sudah
mempunyai dasar dan kemampuan yang sanggup dan dapat melakukan akan suatu
pekerjaan atau kegiatan yang dimaksudkan
Penulis Mahasiswa Papua, di Bandung.
Sumber : http://kaumindependen.blogspot.com/2014/09/sthash.zKYRRxhh.gbpl