Duka nasional atas meninggalnya Martinus Yohame, ketua KNPB wilayah Sorong Raya (Foto: Ist) |
PAPUAN, Jayapura --- Martinus Yohame, Ketua Komite Nasional Papua Barat
(KNPB) wilayah Sorong Raya, Papua Barat, diculik dan dibunuh karena
menentang rencana kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Papua
Barat.
Demikian kesimpulan KNPB Pusat dalam pernyataan sikap yang dikirim ke redaksi suarapapua.com, Minggu (31/8/2014).
Presiden SBY melakukan kunjungan kerja negara ke Papua Barat dalam
rangka peresemian Sail Raja Ampat dan tugu Kristus Raja di Mansinam
Manokwari pada tanggal 20-25 Agustus 2014.
“Sebelum itu, Ketua KNPB Wilayah Sorong Raya, Martinus Yohame yang
dengan tegas menyatakan menolak kehadiran SBY di Papua diculik dan
dibunuh, serta mayatnya ditemukan setelah kunjungan SBY selesai,”
tulisnya dalam siaran pers.
Menurut KNPB, penculikan dan pembunuhan Martinus Yohame merupakan
korban kejahatan negara sama seperti penculikan dan pembunuhan tokoh
pejuang lainnya, Theys Hiyo Eluay, Kelly Kwalik, Mako Tabuni, Titus
Murib, Hubertus Mabel, serta sejumlah pejuang lain yang menjadi korban
kekerasan negara.
Penculikan dan pembunuhan terhadap ketua KNPB wilayah Sorong Raya,
diklaim KNPB, dilakukan demi mengamankan agenda perjalanan SBY ke Tanah
Papua sebelum mengakhiri masa jabatannya.
“Sebelum kunjungan Presiden SBY ke Sorong dan Manokwari, Ketua KNPB
Wilayah Sorong Raya, almarhum Martinus Yohame dan Parlemen Rakyat Daerah
(PRD) wilayah Sorong telah mengeluarkan statemensaat jumpa pers dengan
sejumlah wartawan yang bertugas di Kota Sorong,” beber Ones Suhun,
Sekretaris Umum KNPB.
Jumpa pers diadakan pada tanggal 19 Agustus 2014 pukul 15.00 WP di depan kantor Walikota Sorong.
Dalam jumpa pers itu, ketua KNPB wilayah Sorong Raya dengan tegas
menolak kedatangan SBY di Papua. Alasannya, peresmian Sail Raja Ampat di
Waisai hanya menguntungkan devisa negara, tidak bagi rakyat pribumi
yang berdomisili di sana.
Juga sejumlah kekayaan alam yang dikelola oleh negara di Papua Barat
seperti PT. FI di Timika dan minyak di Sorong selama sekian tahun
beroperasi tidak membawa manfaat bagi rakyat Papua.
“Karena itu, Ketua KNPB wilayah sorong Martinus Yohame saat jumpa pers menyatakan menolak kedatangan SBY,” ujar Ones.
Untuk mengamankan kegiatan tersebut, lanjut dia, Ketua KNPB wilayah
Sorong Raya ini diculik dan dibunuh secara sadis. Karena menilai siapa
pun yang menghambat kepentingan dan kekuasaan negara, setiap aktivis
Papua yang lantang bersuara menolak semua kebijakan pemerintah yang
tidak berpihak kepada rakyat kecil dianggap musuh negara dan penghambat
pembangunan.
KNPB menyatakan, “Martinus Yohame korban penculikan dan pembunuhan
oleh negara Republik Indonesia sebelum SBY berkunjung ke Papua.” (Baca: Ini Kronologi Sebelum Jasad Martinus Yohame Ditemukan Tewas Didalam Karung).
Polda Papua melalui juru bicaranya, Kombes Pol Sulistyo Pudjo
Hartono, sebagaimana diberitakan sejumlah media beberapa hari lalu,
mengatakan, kasus penemuan mayat tersebut sulit diidentifikasi dan
dipastikan penyebabnya karena pihak keluarga korban enggan mengijinkan
untuk diotopsi.
MARY
Sumber: www.suarapapua.com