Ketua PNWP Bucthar Tabuni |
Setelah
saya ikuti perbincangan Pangdam XVII/ Cenderawasih, saudara Mayjen TNI, Drs.
Cristian Zebua, M.M di bintang papua bagian ke I, II dan III. Dari perbincangan
ini membawa saya pada sebuah kesimpulan bahwa. Saudara Pangdam memiliki nafsu
yang tinggi untuk memainkan politiknya agar bagaimana memenangkan pikiran orang
melanesia di Papua Barat untuk memiliki ideologi merah Putih atau NKRI harga
mati.
Ternyata
prakteknya di papua barat adalah jauh dari pikiran beliau yang termuat dalam berbincangan Pangdam yang di dukung oleh
Wakapolda Papua, saudara Paulus Waterpau di bintang papua bagian I, II dan III.
Politik untuk Memenangkan pikiran orang melanesia di Papua Barat agar memiliki
ideologi merah putih atau NKRI harga mati yang dimainkan oleh saudara pangdam
dan polda papua adalah dengan unsur paksaan.
Contohnya adalah mengejar, menangkap, menembak
mati, menahan dan menculik kepada aktivis HAM yang berjuang secara damai dan
bermartabat. Saya adalah salah satu pemimpin masa rakyat yang memimpin rakyat
melanesia di Papua Barat yang selama ini berjuang secara damai dan bermartabat
yang menjadi korban pemaksaan untuk mencintai ideologi merah putih (NKRI harga
mati).
Dari penjelasan ini saya
tegaskan kepada pemerintah Indonesia lebih khusus kepada TNI/POLRI agar
mainkalah politik mengambil hati rakyat untuk mencinta ideologi merah putih
atau NKRI harg mati di wilayah bangsa melayu dan untuk wilayah bangsa melanesia
tidak dan sampai kapanpun tidak akan pernah orang melanesia menjadi orang
Indonesia melayu. Saudara Pangdam XVII cenderawasih. Selamat tinggalkan tugas
pejajahan dan sampai kita jumpa di neraka atau surga.