Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman (IST) |
Port Moresby, 2/7 (Jubi) – Pemerintah Vanuatu akan terus mendorong isu Papua Barat di level PBB.
Usai pertemuan para Pemimpin Melanesia Spearhead Group (MSG) di Port
Moresby tanggal 26 Juni lalu, Perdana Menteri Vanuatu Joe Natuman
kembali menegaskan komitmen Vanuatu untuk mendorong isu pembebasan Papua
Barat. Natuman mengatakan pemerintah Vanuatu masih terus melihat
peluang untuk mendorong isu Papua Barat di tingkat PBB.
Natuman, kepada wartawan mengatakan pemerintah Vanuatu sedang mempertimbangkan untuk meminta pendapat Mahkamah Internasional.
“Kami mempertimbangkan untuk mencari pendapat tentang legalitas proses yang dilakukan PBB saat menyerahkan bekas koloni Belanda ini ke Indonesia.” kata Natuman di Port Villa, Vanuatu (30/6).
Sebelumnya, Perdana Menteri Vanuatu ini menyampaikan hal yang sama di Port Moresby.
“Proses ini (di level PBB) masih terbuka bagi kita. Sekarang kita harus berurusan dengan masalah seperti itu. Kami berbicara dengan Indonesia, melakukan dialog dengan Indonesia dan dialog dengan semua orang Melanesia tentang berbagai kecenderungan. Terutama kecenderungan politik di provinsi Papua dan Papua Barat.” ujar Natuman di Port Moresby, 27 Juni lalu.
Natuman juga menghargai keputusan MSG untuk mencari pendekatan yang
lebih proaktif bersama Indonesia agar dapat membantu mengatasi masalah
pembangunan di Tanah Papua. Natuman sendiri, dalam masa Perdana Menteri
Moana Kalosil, ditunjuk untuk mewakili Vanuatu dalam misi menteri MSG ke
Papua Barat. Namun Natuman akhirnya tidak terlibat karena Vanuatu
memutuskan menarik diri dari misi tersebut.
Sejak menjadi negara merdeka, Vanuatu telah menunjukkan komitmennya
terhadap isu Papua Barat. Beberapa Perdana menteri Vanuatu sebelumnya,
semisal Walter Lini dan Barack Sope adalah dua Perdana Menteri Vanuatu
yang aktif membawa isu Papua Barat di level PBB sebelum dilanjutkan oleh
Moana Kalosil dan Natuman sendiri. Moana, bahkan sempat menuding
negara-negara MSG telah mengingkari rakyat Papua sebagai entitas
Melanesia.
“Vanuatu adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak takut untuk
berdiri dan berbicara untuk hak kebebasan bagi rakyat Papua Barat baik
dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), atau pertemuan lain di mana saja
di dunia,” kata Perdana Menteri (PM) Vanuatu Moana Karkas Kalosil, usai
menyampaikan pidatonya di hadapan sidang dewan HAM PBB di Genewa bulan
Maret lalu. (Jubi/Victor Mambor)