Ketua KNPB Victor Yeimo : SAYA TIDAK PANDAI BERBICARA SEPERTI KK, TAPI SAYA AKAN LAKUKAN APAPUN YANG BSA SAYA LAKUKAN UNTUK RAKYAT DAN NGRI INI. Sangat merindukanmu......KARENA PERJUANGAN SUCI KITA HARUS BERPISAH SEPERTI INI , GAPAI SATU TUJUAN.....HORMAT KOMANDANKU —( Foto , Selfhy Yeimo Emigai Yagamo) |
Tidak
terciptanya demokratisasi kampus adalah bukti bahwa kaum borjuis kampus
menjadi predator kolonialisme yang tidak mampu memberikan jaminan
kebebasan berekspresi, berorganisasi dan berpendapat dimuka umum,
apalagi memenuhi hak pendidikan yang layak bagi Mahasiswa -Realitas
Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih (UNCEN) adalah bukti yang
mengharukan diatas negeri yang (katanya) beredar dana triliunan rupiah.
Akar persoalan yang harus dipahami Mahasiswa adalah para borjuis kampus yang mengendalikan institusi pendidikan telah tunduk pada ide-ide kolonialisme Indonesia. Para borjuis ini memaksa pendidikan di Kampus untuk terus melanggengkan kekuatan kolonialisme. Kita harus sadar bahwa para borjuis kampus ini adalah produk kolonialisme. Mereka dilahirkan melalui Pendidikan sejarah, ekonomi, politik, tehnologi, dsb., sejak pendudukan kolonialisme, dan diorientasikan untuk mendukung praktek kolonialisme dan aktivitas produksi para kapitalis diatas tanah West Papua.
Kita harus sadari bahwa Institusi pendidikan Indonesia di Papua adalah bagian dari aparatus penjajah yang berbentuk non-fisik, yakni represi ideologi. Dibawa penjajah Indonesia, institusi pendidikan di Papua telah berperan menyebarkankan ideologi kolonial dan kapitalis;ikut membenarkan dan melegitimasi sistem kolonialisme Indonesia.
Institusi pendidikan Indonesia juga memproduksi sikap (attitude) dan tingkah laku (behavior); mempersiapkan para peserta didik—mulai dari SD hingga universitas—agar kelak siap menjadi pekerja-pekerja yang memperkuat sistem kolonial dan industri-industri kapitalis. Mereka mengajarkan agar menerima dan taat pada praktek penjajahan dan eksploitasi; menyiapkan lulusan perguruan tinggi untuk menjadi agen kolonial dan kapitalis: menjadi borjuis birokrat Indonesia, Politisi, manajer, administrator; mengajari mereka bagaimana mempergunakan keahlian dan daya kerjanya sebagai agen kolonial dan kapitalis.
Upaya radikal Yason Ngelia, Samuel Womsiwor, dan kawan-kawannya melalui BEM Uncen merupakan gagasan dan gerakan melawan campur tangan penguasa kolonial, dan menyelamatkan pendidikan dan institusi kampus dari pengaruh penguasa kolonial. Para borjuis kolonial yang secara struktural beranak-pinak dalam institusi Kampus Uncen harus dibersihkan dengan kesadaran gerakan Mahasiswa itu sendiri. Gerekan dan gerakan! Yakni mengorganisir dan berorganisasi untuk melawan realita yang bobrok dalam institusi dan sistem pendidikan kolonial.
Mahasiswa Papua harus sadar dan berdiri bersama untuk merubah watak borjuis kampus yang menindas menjadi kampus yang membebaskan. Jangan mau dibelenggu oleh ide-ide hegemoni kolonial yang cenderung malas, oportunis, individual, sombong, reaktif dan anti-kritik. Lawan dunia kampus yang gagal melahirkan generasi revolusioner. Lawan dunia kampus yang hanya menjadikan mahasiswa sebagai lahan kapitalisasi dan bandar penguasa kolonial.
Penulis Adalah Ketua Umum KNPB Victor Yeimo
Penjara Abepura
Akar persoalan yang harus dipahami Mahasiswa adalah para borjuis kampus yang mengendalikan institusi pendidikan telah tunduk pada ide-ide kolonialisme Indonesia. Para borjuis ini memaksa pendidikan di Kampus untuk terus melanggengkan kekuatan kolonialisme. Kita harus sadar bahwa para borjuis kampus ini adalah produk kolonialisme. Mereka dilahirkan melalui Pendidikan sejarah, ekonomi, politik, tehnologi, dsb., sejak pendudukan kolonialisme, dan diorientasikan untuk mendukung praktek kolonialisme dan aktivitas produksi para kapitalis diatas tanah West Papua.
Kita harus sadari bahwa Institusi pendidikan Indonesia di Papua adalah bagian dari aparatus penjajah yang berbentuk non-fisik, yakni represi ideologi. Dibawa penjajah Indonesia, institusi pendidikan di Papua telah berperan menyebarkankan ideologi kolonial dan kapitalis;ikut membenarkan dan melegitimasi sistem kolonialisme Indonesia.
Institusi pendidikan Indonesia juga memproduksi sikap (attitude) dan tingkah laku (behavior); mempersiapkan para peserta didik—mulai dari SD hingga universitas—agar kelak siap menjadi pekerja-pekerja yang memperkuat sistem kolonial dan industri-industri kapitalis. Mereka mengajarkan agar menerima dan taat pada praktek penjajahan dan eksploitasi; menyiapkan lulusan perguruan tinggi untuk menjadi agen kolonial dan kapitalis: menjadi borjuis birokrat Indonesia, Politisi, manajer, administrator; mengajari mereka bagaimana mempergunakan keahlian dan daya kerjanya sebagai agen kolonial dan kapitalis.
Upaya radikal Yason Ngelia, Samuel Womsiwor, dan kawan-kawannya melalui BEM Uncen merupakan gagasan dan gerakan melawan campur tangan penguasa kolonial, dan menyelamatkan pendidikan dan institusi kampus dari pengaruh penguasa kolonial. Para borjuis kolonial yang secara struktural beranak-pinak dalam institusi Kampus Uncen harus dibersihkan dengan kesadaran gerakan Mahasiswa itu sendiri. Gerekan dan gerakan! Yakni mengorganisir dan berorganisasi untuk melawan realita yang bobrok dalam institusi dan sistem pendidikan kolonial.
Mahasiswa Papua harus sadar dan berdiri bersama untuk merubah watak borjuis kampus yang menindas menjadi kampus yang membebaskan. Jangan mau dibelenggu oleh ide-ide hegemoni kolonial yang cenderung malas, oportunis, individual, sombong, reaktif dan anti-kritik. Lawan dunia kampus yang gagal melahirkan generasi revolusioner. Lawan dunia kampus yang hanya menjadikan mahasiswa sebagai lahan kapitalisasi dan bandar penguasa kolonial.
Penulis Adalah Ketua Umum KNPB Victor Yeimo
Penjara Abepura