Penghentian proses kuliah di Papua Medical School, RSUD Dok II Jayapura (Jubi/Indrayadi TH) |
Jayapura, 2/6 (Jubi) –
Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Cenderawasih (Uncen)
mendatangi Papua Medical School, Dok II Kota Jayapura guna menghentikan
proses perkuliahan hingga batas waktu yang tak menentu. Sebab mereka
menilai Dekan FK Uncen tidak menghargai keputusan Rektor Uncen.
Kordinator
aksi, Benyamin Lagowan mengatakan, kedatangan dirinya bersama puluhan
rekannya ke Papua Medical School, karena Dekan FK Uncen tak menghargai
keputusan Rektor Uncen. “Rektor sudah menyatakan tak ada proses
perkuliahan di sini, selama kasus belum selesai. Papua Medical School
adalah bagian dari Uncen,” tegasnya kepada tabloidjubi.com, Senin (2/6).
Selain
mendatangi Papua Medical School, kata Benyamin, pihaknya juga
memberhentikan sementara aktifitas perkuliahan di sekolah itu hingga ada
realisasi dari Dekan FK Uncen. “Ini adalah masalah bersama, jadi harus
berhenti sementara. Jika nanti tuntutan kami juga belum terealisasi dan
masih ada proses perkuliahan, maka kami lakukan pemalangan,” katanya.
Menurut
Benaymin, masalahnya sangat sederhana, yakni hanya meminta berbagai
fasilitas, guna menunjang proses perkuliahan. “Semua telah diajukan
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Pemusyawaratan Mahasiswa
(MPM) Uncen pada tahun 2013 silam yang terdiri 14 poin,” katanya.
Permintaan
itu, kata Benyamin, diantaranya, menambah tenaga dosen, ada transparansi
penggunaan anggaran dan harus ada prioritas penerimaan mahasiswa anak
asli Papua. “Tapi itu tidak digubris, makanya kami turun ke jalan sejak
beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Ketua II MPM
Uncen, Gerson Mulikma mengatakan, saat ini lembaga tertinggi untuk
mendorong aspirasi mahasiswa ada di MPM, saat ini Komisi D tengah
menangani dan mendorong agar kebijakan yang diambil Rektor Uncen bisa
menjawab kebutuhan mahasiswa FK Uncen yang sedang berjuang.
“Karena
kebijakan dekan tidak memenuhi kebutuhan, sehingga terjadi konflik. Kami
minta kebijaksanaan dari Rektor Uncen untuk menjawab kebutuhan ini
secepatnya, jangan berlarut-larut lagi, agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak di inginkan,” kata Gerson.
Sementara itu
mahasiswa FK Uncen yang sedang menyelesaikan studi semester delapan di
Papua Medical School, Dok II Jayapura, Isma Wandik, menilai masalah itu
bukan masalah kecil, melainkan masalah yang sangat serius agar segera
ditangai pihak manajemen Uncen.
“Demi
kebersamaan kami kedepan, secara khusus anak-anak FK Uncen. Jadi tolong
pihak Rektor Uncen melihat hal ini secara serius, agar persiapan kami
hadapi wisuda nanti tidak terhalang karena tujuan kami ingin jadi
dokter,” kata Isma, salah satu dari 169 mahasiswa yang ada di Papua
Medical School. (Jubi/Indrayadi TH)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Blogger Comment
Facebook Comment