Jokowi. Foto: Liputan6 |
Semarang, MAJALAH SELANGKAH -- Himpunan Mahasiswa Papua Semarang
(HIPMAPAS) dan Forum Komunikasi Mahasiswa Papua Semarang (FORKOMPAS)
mengatakan pihaknya menolak dukungan oknum mahasiswa kepada pasangan
Capres Joko Widodo dan Cawapres Yusuf Kalla (Jokowi-JK) yang disampaikan
belum lama ini di Semarang, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Salatiga.
"Pada tanggal 21 Juni 2014, di Panti Marhein Jl. Brigjen Katamso, Kota Semarang, sekelompok orang yang mengatasnamakan mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga dan DIY dan memberi dukungan sebagai relawan Jokowi-JK. Saat itu, mereka memberikan Anak Panah dan Noken serta mendeklarasikan diri sebagai pendukung pasangan nomor urut dua itu," kata pengurus FORKOMPAS dan HIPMAPAS dalam Rilis yang diterima majalahselangkah.com, Selasa (24/06/14).
"Mahasiswa Papua di Semarang mengecam kelompok-kelompok yang menggunakan dan mengatasnamakan Mahasiswa Papua untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Mahasiswa Papua di Semarang, menolak keras dan meminta supaya mencabut kembali dukungan kepada pasangan Jokowi-JK itu. Mahasiswa Papua Semarang-Salatiga dan DIY tetap netral dalam Pilpres," tulisnya dalam Rilis itu.
Menyikapi dukungan sepihat itu, HIPMAPAS dan FORKOMPAS menyatakan menggelar diskusi pada 20 Juni lalu. Hasil diskusi itu menyimpulkan bahwa FORKOMPAS dan HIPMAPAS meminta aknum mahasiswa untuk mencabut dukungan yang mengatasnamakan itu.
"Hasil diskusinya adalah tidak benar jika Mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga dan DIY mendukung pasangan Jokowi-JK. Mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga menolak dan meminta untuk mencabut dukungan itu. FORKOMPAS dan HIPMAPAS menyatakan mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga netral, tidak mendukung kubu mana pun. Dan tetap menjaga agenda Politik Papua, tulisnya. (GE/003/MS)
"Pada tanggal 21 Juni 2014, di Panti Marhein Jl. Brigjen Katamso, Kota Semarang, sekelompok orang yang mengatasnamakan mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga dan DIY dan memberi dukungan sebagai relawan Jokowi-JK. Saat itu, mereka memberikan Anak Panah dan Noken serta mendeklarasikan diri sebagai pendukung pasangan nomor urut dua itu," kata pengurus FORKOMPAS dan HIPMAPAS dalam Rilis yang diterima majalahselangkah.com, Selasa (24/06/14).
"Mahasiswa Papua di Semarang mengecam kelompok-kelompok yang menggunakan dan mengatasnamakan Mahasiswa Papua untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Mahasiswa Papua di Semarang, menolak keras dan meminta supaya mencabut kembali dukungan kepada pasangan Jokowi-JK itu. Mahasiswa Papua Semarang-Salatiga dan DIY tetap netral dalam Pilpres," tulisnya dalam Rilis itu.
Menyikapi dukungan sepihat itu, HIPMAPAS dan FORKOMPAS menyatakan menggelar diskusi pada 20 Juni lalu. Hasil diskusi itu menyimpulkan bahwa FORKOMPAS dan HIPMAPAS meminta aknum mahasiswa untuk mencabut dukungan yang mengatasnamakan itu.
"Hasil diskusinya adalah tidak benar jika Mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga dan DIY mendukung pasangan Jokowi-JK. Mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga menolak dan meminta untuk mencabut dukungan itu. FORKOMPAS dan HIPMAPAS menyatakan mahasiswa Papua di Semarang-Salatiga netral, tidak mendukung kubu mana pun. Dan tetap menjaga agenda Politik Papua, tulisnya. (GE/003/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com