Pages

Pages

Rabu, 04 Juni 2014

PEMEKARAN WILAYAH HANYA MENAMBAH MASALAH DI PAPUA

Kepala Biro Tata Pemerintahan Papua, Sendius Wonda. (Jubi/Alex)
Jayapura, 3/6 (Jubi) – Biro Tata Pemerintahan Provinsi Papua menilai, pemekaran wilayah untuk menjadi kabupaten baru hanya akan menambah permasalahan yang terjadi di Papua. 

“Sebab hingga kini persoalan perbatasan wilayah antar kabupaten/kota belum bisa terselesaikan secara baik,” kata Kepala Biro Tata Pemerintahan Provinsi Papua, Sendius  Wonda, di Kota Jayapura, Papua, Selasa (3/6).

Pasalnya, kata Sendius, saat ini ada 29 kabupaten/kota yang ada di Papua, masing-masing belum memiliki batas wilayah yang jelas, sehingga kerap menimbulkan permasalahan antar daerah satu dengan daerah lainnya.

“Dengan banyaknya pemekaran wilayah kabupaten di Papua, tentu akan menambah banyaknya permasalahan. Apalagi adanya pengusulan 28 kabupaten baru dan dua provinsi pemekaran di wilayah Papua. Memang kita belum tahu apakah akan disetuji atau tidak. Namun yang jelas akan menambah masalah perbatasan di Papua,” kata Sendius.

Dirinya mengakui, sampai dengan saat ini pihaknya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah  perbatasan. Sebab untuk selesai harus ada niat baik dari masing-masing kepala daerah untuk membicarakan dan membuat kesepakatan.

“Jika tidak ada niat baik dari masing-masing kepala daerah untuk duduk bersama membicarakan dan memberikan kata sepakat atas batas pemerintahan itu, maka sulit dapat terselesaikan,” tukas Sendius.

Menanggapi itu, sebagaimana harapan gubernur Papua, kata Sendius, dalam tahun ini paling tidak dua kabupaten yang berbatasan harus terselesaikan.

“Kita berharap semua dapat terselesakan, namun baru dua kabupaten yang telah membuka diri untuk duduk bersama menyelesaikan masalah batas wilayah dan diharapkan dalam tahun ini sudah akan selesai,” kata Sendius.

Sebelumnya, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe menilai, pemekaran wilayah di Papua tak membawa solusi dalam penyelesaian permasalahan Papua, bahkan akan menambah kerumitan persoalan dan menimbulkan masalah baru di provinsi paling Timur di Indonesia ini.

“Ada beberapa kabupaten yang sudah dimekarkan sebelumnya, tetap tidak bisa melakukan pengembangan pembangunannya. Hal itu dikarenakan sumber daya manusianya belum siap. Sebab yang dibutuhkan orang Papua bukan pemekaran, tapi peningkatan kesejahteraan di semua sektor,” kata Lukas. (Jubi/Alex)