Pages

Pages

Sabtu, 03 Mei 2014

KNPB BOVEN DIOEL MENGELAR IBADAH MEMPERINGATI HARI ANEKSASI PAPUA MASUK KE NKRI 1, MEI-1963

Selesai Doa Bersama di Sekret
Komite Nasional Papua Barat (KNPB ) wilayah Boven Dogile msngsdsksn aksi ditempat  untuk memperingati Hari Aneksasi Bangsa Papua Barat ke dalam NKRI 01 Mei 1963 di Papua Barat.
Aksi dukugan memperingatia hari Aneksasi tersebut diadakan di seskertariat KNPB karena  tekanan militer terhadap KNPB Boven Digoule maupun rakyat sipil. 

Ancaman aparat kepolisian bahwa,  jika ada yang bikin kegiatan Papua Merdeka  dilakukan di kabupaten Boven Digoule berarti,  kami aparat kepolisian siap menangkap dan mengamankan  karena,  wilayah ini adalah  wilayah NKRI tegasnya.  Jika ada terbukti bikin  kegiatan  Papua merdeka secara terbuka berarti  kalian akan dipenjarakan oleh anggota kami. Ancaman, di intimidasi dan teror dilakukan aparat kepolisian baik dari TNI/POLRI, dari Intelejen Maupun oleh orang papua yang menjadi informen  

Intel Sedang Memantau di Sekret KNPB digul
Peringatan hari Aneksasi di Boven Digul diadakan dalam bentuk doa di Sekertariat KNPB wilayah Boven Digul.  Sesuai dengan undangan  masyarakat tamu maupun  undangan serta simpatisan dari wilayah Boven sekitarnya sudah memandanti Halaman Sekretariat KNPB Boven  mulaui  berkumpul Pada pukul 07.00 WPB, sedangkan doa syukuran mulai pada pukul 09.00 pagi waktu setempat,   

Sesuai dengan rencana sebelumnya pada pukul 09.00 mulai dengan doa pembukaan, kemudian melanjudkan dengan penyampaian sikap-sikap politik komponen masyarakat hadir. Selanjutnya ketua KNPB membacakan  Sejarah Aneksasi Papua Barat ke dalam NKRI secara singka, dimana pada tanggal 1 Mei 1963 merupakan awal pemusnahan manusia Papua sebab UNTEA menyerahkan bangsa administrasi Papua Barat secara sepihak kepada Indonesia tanpa melibatkan orang Papua sebagai pemilik dan pewaris negeri ini tegasnya, kemudian dilanjutkan dengan membacakan beberapa stekmen politik. Ketua KNPB membacakan beberapa pernyataan politik sebagai tuntutan ranyat wilayah Boven digul antara lain :
1. Mendesak PBB segera memfasilitasi Rakyat Papua untuk menetukan nasibnya sendiri melalui Referendum
 
2. PBB Amerika Serikat Belanda dan Indonesia segera bertanggung jawab atas Nasib Rakyat Papua Barat.
 
3. Keberadaan NKRI di Papua Ilegal oleh karena itu segera Boikot Pilpres 2014 dan Solusi Rferendum di Papua