Jokowi
dan prabowo bakal bersaing pilpres 2014,ini perbedaan kedua pasangan yang akan
berkompetisi 9 juli mendatang.??
Yang
satu mantan walikota, satunya lagi pecatan tentara
Yang
satu berusia 53 tahun, satunya lagi 63 tahun
Yang
satu kader partai, satunya lagi ketua dewan pembina partai
Yang
satu bersih selalu, satunya lagi punya dosa masa lalu
Yang
satu dikenal merakyat, satunya lagi dikenal dari keluarga ningrat
Yang
satu suka naik sepeda, satunya lagi suka naik kuda
Yang
satu menampilkan kesederhanaan, satunya lagi menampilkan kemewahan
Yang
satu terkenal pekerja keras, satunya lagi terkenal tegas
Yang
satu pernah miskin di masa lalunya, satunya lagi dari keluarga kaya
Yang
satu punya empati besar pada sesama, satunya lagi punya hasrat besar untuk
berkuasa
Yang satu hartanya milyaran rupiah, satunya lagi hartanya trilyunan rupiah
Yang satu hartanya milyaran rupiah, satunya lagi hartanya trilyunan rupiah
Yang
satu hutangnya nol rupiah, satunya lagi berapa trilyun yah?
Yang
satu didukung empat partai, satunya lagi didukung enam partai
Yang
satu tidak bagi-bagi kursi, satunya lagi menawarkan bagi-bagi kursi
Yang satu Koalisi Profesional, satunya lagi Koalisi Transaksional
Yang satu Koalisi Profesional, satunya lagi Koalisi Transaksional
Dan
perbedaan yang terakhir adalah...............
Namun
diwilayah papua,terkait pilpres 2014,adalah agenda klonial,maka KNPB telah
mengeluarkan seruan kepada rakyat papua, agar boikot pilpres dan minta
refrendum untuk menentukan nasipnya sendiri,berikut isi himbauannya
Untuk
Pemilu Presiden (Pilpres) Indonesia nanti, pandangan dan sikap politik kita
jelas, tidak berubah, tidak plin-plan dan tidak berbelok-belok. Yakni, Pilpres
Indonesia merupakan agenda negara kolonial Indonesia yang harus disikapi dengan
penolakan dan perlawanan sipil melalui aksi boikot oleh segenap bangsa Papua,
diatas teritori West Papua.
Perjuangan bangsa Papua untuk menentukan nasib sendiri berada pada posisi yang jelas dan tegas. Bukan pada posisi abu-abu. Karena itu, kita tidak akan terbawa dalam arus euforia politik bernegara milik kolonial Indonesia. Itu berarti, kita tidak memiliki kepentingan dan urusan dalam menilai, mendukung, apalagi memilih salah satu calon Presiden Indonesia, sebaik dan seburuk apapun Capres dan visi-misinya.
Perjuangan bangsa Papua untuk menentukan nasib sendiri berada pada posisi yang jelas dan tegas. Bukan pada posisi abu-abu. Karena itu, kita tidak akan terbawa dalam arus euforia politik bernegara milik kolonial Indonesia. Itu berarti, kita tidak memiliki kepentingan dan urusan dalam menilai, mendukung, apalagi memilih salah satu calon Presiden Indonesia, sebaik dan seburuk apapun Capres dan visi-misinya.
Struktur
dan alat kekuasaan kolonial Indonesia diatas teritori West Papua, dengan
kekuatan media, sedang mengkondisikan sistem pemikiran dan sikap kesadaran bangsa
Papua kedalam hegemoni kolonial Indonesia. Melalui TV, Radio, Koran, dan
Internet, mereka menghasut bangsa Papua. Mereka janjikan program-program ilusi
yang tidak akan berhasil, dan sudah tidak berhasil dijalankan selama 52 tahun
di atas tanah Papua.
Fokus bangsa Papua hari ini adalah menyolidkan barisan perlawan rakyat sipil di semua tingkatan. Bicarakanlah perjuangan melawan kolonialisme kepada temanmu di sekolah/kampus, keluargamu di rumah, jemaatmu di Gereja, dan dimanapun. Ajaklah mereka untuk membuang ilusi-ilusi dalam kolonial Indonesia, dan berjuang menyelamatkan bangsanya dari ancaman kolonial Indonesia. Serukan, sebarkan dan kobarkan perlawanan rakyat sipil Papua agar tidak turut serta (boikot) pada Pilpres milik kolonial Indonesia nanti.
Kita Harus Mengakhiri
Fokus bangsa Papua hari ini adalah menyolidkan barisan perlawan rakyat sipil di semua tingkatan. Bicarakanlah perjuangan melawan kolonialisme kepada temanmu di sekolah/kampus, keluargamu di rumah, jemaatmu di Gereja, dan dimanapun. Ajaklah mereka untuk membuang ilusi-ilusi dalam kolonial Indonesia, dan berjuang menyelamatkan bangsanya dari ancaman kolonial Indonesia. Serukan, sebarkan dan kobarkan perlawanan rakyat sipil Papua agar tidak turut serta (boikot) pada Pilpres milik kolonial Indonesia nanti.
Kita Harus Mengakhiri
Karena
yang tersisa sisa-sisa
Salam
perlawanan
Victor
F. Yeimo
Ketua
Umum KNPB
Penjara
Abepura, 24 Mei 2014