Pages

Pages

Rabu, 02 April 2014

POLISI PERIKSA DUA MAHASISWA TERKAIT AKSI “BEBASKAN TAPOL PAPUA”

http://suarakolaitaga.blogspot.com/2014/04/photo-news-from-melbourne-australia.html
Jayapura, 2/4 (Jubi) - Dua orang pengunjuk rasa masing-masing Yali Wenda dan Aparis Kapisa yang diketahui merupakan koordinator lapangan (Korlap) atas aksi yang menuntut dibebaskan tahanan politik Papua, masih dalam pemeriksaan penyidik Reskrim Polres Jayapura Kota.

Kami tidak keluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) karena saat ini sedang masa kampanye, Kami izinkan mereka lakukan aksi karena sebelumnya minta izin lakukan mimbar damai saja bukan longmarch,” kata Kapolres Jayapura Kota, Ajun Komisaris Besar (Pol) Alfred Papare, Rabu (2/4) petang.

Menurut dia , kedua korlap itu kini diperiksa karena massa aksi hendak melakukan aksi long march di depan auditorium Universitas Cendrawasih (Uncen), Abepura.

Nanti kita lihat, karena kami punya waktu 24 jam untuk memeriksa,” ujar Alfred.

Dalam aksi demo tersebut, pihaknya mengerahkan 200 personil untuk mengamankan aksi unjuk rasa di dua titik yakni di depan auditorium Uncen, Abepura dan Gapura Uncen, Perumnas III Waena.

Kemarin sudah ada kesepakatan yang mereka buat, bahkan ditandatangani dengan surat pernyataan, bahwa aksi mereka hanya di kampus bawah depan auditorium Uncen, Abepura dan tidak melaksanakan aksi longmarch, Nah ini yang kami pegang,” katanya.

Namun kemudian, aksi longmarch itu tetap dilakukan hingga akhirnya dicegat oleh pihaknya. Pendemo yang terdiri dari mahasiswa dan kelompok organisasi di luar kampus lantas melakukan pelemparan kepada aparat keamanan.

Ternyata pelemparan itu tidak hanya mengenai anggota saya, tetapi ada mahasiswa yang tidak tahu apa-apa juga terkena lemparan batu, bahkan pembantu rektor III juga hampir kena,” ujar Alfred.

Dia menambahkan saat mencegat, pihaknya tidak mengeluarkan tembakan atau pengejaran kepada para pendemo. Menurutnya, personil yang diturunkan hanya dibekali tameng. 

Apa yang dilakukan polisi tadi, saya anggap sudah sesuai dengan prosedur. Aparat tadi tidak lakukan tembakan, pengejaran dan sebagainya. Hanya langsung mengamankan yang ada saat itu yakni Aparis Kapisa dan rekannya,” kata pria yang pernah menjabat Kapolres Pegunungan Bintang itu.

Seperti dilansir media ini, siang tadi, Koordinator peserta demo ditangkap Polisi dan langsung diamankan di sebuah kendaraan yang sudah disiapkan. Melihat salah satu koordinator peserta demo ditangkap kepolisian, secara spontan massa aksi melakukan pelemparan ke arah aparat kepolisian.

Akibatnya, terjadi aksi balasan dari kepolisian dengan mengeluarkan beberapa kali tembakan. Belum dapat dipastikan, apakah ada di antara para peserta demo yang terkena tembakan atau tidak.

Aksi demo damai ini sebagai bentuk dukungan atas lima negara yang merencanakan mengadakan aksi “Demonstration to call for the release of Papuan Political Prisoners in Indonesia” yang dikoordinir oleh behind the bar.

 Aksi ini rencananya akan dilangsungkan secara serentak pada 2 April di lima negara, yakni Inggris, Belanda, Skotlandia, New Zealand dan Australia. (Jubi/Indrayadi TH)

Sumber :  www.tabloidjubi.com