Demonstrasi gabungan mahasiswa dan pemuda Papua dukung PM Vanuatu pagi tadi. Foto: Pilemon Keiya |
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Pagi tadi, Selasa, (4/3/14),
gabungan mahasiswa dan pemuda Papua menggelar demonstrasi damai di
depan Gapura Universitas Cenderawasih (Uncen) Waena, Jayapura.
Demonstrasi digelar untuk mendukung PM Vanuatu berpidato di Dewan HAM PBB. Aksi damai dikawal ketat Polresta Jayapura. Pengamanan dipimpin, Kapolresta, Alfret Papare, Wakapolres, Kiki Kurnia, Dandim Jayapura, Dandim 1701/Jpr Letkol Inf. Wahyu Handoyo, dan puluhan anggota polisi.
Sebelum massa aksi membubarkan diri, mereka membacakan pernyataan sikap. Berikut pernyataan mereka.
Pertama, Rakyat Papua Barat menuntut hak penentuan nasib sendiri (self determination) berdasarkan deklarasi HAM PBB.
Kedua, PBB segera bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di wilayah Papua Barat
Ketiga, Rakyat Papua Barat meminta kepada Dewan HAM PBB segera membentuk tim khusus untuk menginvestigasi semua pelanggaran HAM yang terjadi di wilayah Papua Barat.
Keempat, Rakyat Papua Barat mendesak kepada negara-negara anggota MSG lebih khusus negara Vanuatu untuk mengirim tim khusus untuk meneliti dan menginvestigasi kasus pelanggaran HAM yang terjadi di wilayah Papua Barat.
Kelima, Rakyat Papua Barat mendesak kepada negara-negara pemerintah Indonesia untuk membuka ruang demokrasi di wilayah Papua Barat.
Keenam, Rakyat Papua Barat meminta perlindungan hukum kepada PBB atas daftar pencarian orang (DPO) terhadap semua aktivis kemerdekaan Papua Barat.
Ketujuh, Rakyat Papua Barat berterimakasih kepada rakyat dan pemerintah negara Vanuatu atas kesediaan membawa masalah pelanggaran HAM ke dewan HAM PBB di Genewa, Swiss.
Kedelapan, Rakyat Papua Barat meminta kepada negara-negara anggota PBB untuk mendukung posisi negara Vanuatu dalam membawa masalah pelanggaran HAM di Papua Barat.
Berita lain soal dukungan PM Vanuatu bisa dibaca di sini. (Pilemon Keiya/MS)
Demonstrasi digelar untuk mendukung PM Vanuatu berpidato di Dewan HAM PBB. Aksi damai dikawal ketat Polresta Jayapura. Pengamanan dipimpin, Kapolresta, Alfret Papare, Wakapolres, Kiki Kurnia, Dandim Jayapura, Dandim 1701/Jpr Letkol Inf. Wahyu Handoyo, dan puluhan anggota polisi.
Sebelum massa aksi membubarkan diri, mereka membacakan pernyataan sikap. Berikut pernyataan mereka.
Pertama, Rakyat Papua Barat menuntut hak penentuan nasib sendiri (self determination) berdasarkan deklarasi HAM PBB.
Kedua, PBB segera bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di wilayah Papua Barat
Ketiga, Rakyat Papua Barat meminta kepada Dewan HAM PBB segera membentuk tim khusus untuk menginvestigasi semua pelanggaran HAM yang terjadi di wilayah Papua Barat.
Keempat, Rakyat Papua Barat mendesak kepada negara-negara anggota MSG lebih khusus negara Vanuatu untuk mengirim tim khusus untuk meneliti dan menginvestigasi kasus pelanggaran HAM yang terjadi di wilayah Papua Barat.
Kelima, Rakyat Papua Barat mendesak kepada negara-negara pemerintah Indonesia untuk membuka ruang demokrasi di wilayah Papua Barat.
Keenam, Rakyat Papua Barat meminta perlindungan hukum kepada PBB atas daftar pencarian orang (DPO) terhadap semua aktivis kemerdekaan Papua Barat.
Ketujuh, Rakyat Papua Barat berterimakasih kepada rakyat dan pemerintah negara Vanuatu atas kesediaan membawa masalah pelanggaran HAM ke dewan HAM PBB di Genewa, Swiss.
Kedelapan, Rakyat Papua Barat meminta kepada negara-negara anggota PBB untuk mendukung posisi negara Vanuatu dalam membawa masalah pelanggaran HAM di Papua Barat.
Berita lain soal dukungan PM Vanuatu bisa dibaca di sini. (Pilemon Keiya/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com