ilustrasi |
Bisnis.com, JAKARTA - Puluhan demonstran dari lima negara akan menggelar
aksi, salah satunya di luar gedung Kedutaan Besar Indonesia di London pada 2
April guna mendesak pembebasan 76 tahanan politik Papua.
Demonstrasi itu diinisasi oleh
organisasi pemantau hak asasi manusia (HAM) yakni Amnesty International, Free
West Papua Campaign, Survival International dan Tapol.
Koordinator Kampanye Tapol Esther Cann mengatakan demonstrasi itu
menyoroti penderitaan tahanan politik Papua Barat terkait dengan semakin
dekatnya Pemilu Legislatif pada 9 April.
"Demonstrasi serupa akan dilakukan
di Skotlandia, Belanda, Australia dan Selandia Baru," kata Cann dalam
keterangan resminya kepadaBisnis,
Kamis (27/3/2014). "Protes akan menyoroti penderitaan tahanan politik
Papua."
Protes itu dilakukan dengan aksi visual yakni memborgol tangan dan mulut yang ditempel tertutup. Tapol, organisasi yang berbasis di Inggris itu juga mendesak agar pemerintah Indonesia menghormati kebebasan berkekspresi di Papua Barat dan membebaskan tahanan politik segera tanpa syarat.
Tapol menyatakan jumlah tahanan politik di Papua Barat kini bertambah dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu, laporan dugaan penganiayaan terhadap tahanan politik pun meningkat.
Protes itu dilakukan dengan aksi visual yakni memborgol tangan dan mulut yang ditempel tertutup. Tapol, organisasi yang berbasis di Inggris itu juga mendesak agar pemerintah Indonesia menghormati kebebasan berkekspresi di Papua Barat dan membebaskan tahanan politik segera tanpa syarat.
Tapol menyatakan jumlah tahanan politik di Papua Barat kini bertambah dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu, laporan dugaan penganiayaan terhadap tahanan politik pun meningkat.
Organisasi itu juga menyoroti tentang
banyaknya masyarakat Papua yang ditahan karena kegiatan damai, seperti
mengibarkan bendera Bintang Kejora atau berdemonstrasi.
Sumber:http://news.bisnis.com