Pages

Pages

Senin, 17 Februari 2014

STOP…! MIMBAR GEREJA JADI KAMPANYE POLITIK

Ilustrasi (foto.http://www.umaginews.com)
Ketika saya mengikuti Acara Ibadah hari minggu,  tepat pada 16  februari 2014, salah satu gereja di Papua di Timika. Ada pengumuman  warta jemaat disampaikan oleh perwakilan pengurus Jemaat setempat  bahwa “ kita harus mendukung Pemilihan legislatife tingkat kota (DPR), propinsi (DPRD), dan Pemilihan Presiden, kita dukung doa dan kita ke  Tempat Pemilihan Suara (TPS) supaya kita memilih orang yang dekat dengan kami, tutur diatas Podium/mimbar gereja. 

Lalu kita pilih adalah sama dominasi gereja supaya kedepan gereja  kita menjadi kuat. Jadi tanggal 9 april 2014 kita harus ke tepat pemilihan. Dia juga lebih tegas bahwa kita harus berdoa kepada KPU daerah dan Pusat, begitu penyampaikan tulang pugung gereja itu, didepan jemaat

“Lalu saya kaget, pendengar suara dari “Mimbar Gereja” bahwa desakkan pimpinan pengurus gereja setempat,  gereja bersuara dengan “Mimbar gereja jadi Kampanye Politik”. Pada hal kedatangan saya  ke-gereja tujuan beribadah tetapi konsentrasi saya terbagi ketika mendengar hal tersebut.”

Apakah hal ini diwariskan  dalam Visi dan misi Gereja bahwa mendukung agenda Pemerintah, termasuk pemiluh, gereja juga ikut terlibat. Sedangkan Gereja di podium/mimbar gereja sebagai tempat mengampaikan suara kebenaran Firman Allah.

 Gereja seharusnya, menyatakan kebenaran yang selama ini ruang demokrasi di Papua dibumkam militer (TNI-POLRI) dan pemerintah Indonesia. Gereja harus berbicara kemanusian yang selama ini terjadi diPapua banyak umat manusia dimusnakan oleh militer Indonesia. Seharusnya bicara itu.

Lebih disayangkan lagi kondisi Papua khususnya Timika, perang antar suku diciptakan oleh Inteljen hingga kini masih terlihat masyarakat  tauma dan tahut keluar malam.  kemudian gereja hanya diam dan tidak bertindak. Gereja hanya sibuk calon dan mengkampanye Partai politik Indonesia. Jemaat sebagai basis masa memenagkan anggota Legislatif.

Layak kah..? Podium/mimbar  Gereja cocok untuk  membicara untuk mengkampanyekan partai politik..? saya secara pribadi menilai tidak cocok untuk hal ini. Karena Podium/mimbar  Gereja cocok untuk  menyampaikan Firman Allah, dan hal-hal terkait dengan kebenaran serta warta gereja mengangkut dengan pelayanan.

Stop… ! Podium/Mimbar Gereja menjadikan  kampanye politik. Perlu ketahui bahwa Partai politik hanya sandiwara belaka, tak ada jalan keluar hanya ada janji-janji palsu, berujung pemusnaan Etnis ras suku, agama, buadaya. Gereja jangan murahan, harus mandiri, wujudkan visi dan misi  Tuhan Yesus sebagai Juruslamat Manusia, maka Gereja selamatkan umat manusia Papua yang terhilang dalam kemuliaan kegelatan Indonesia, selamatkan manusia Papua dengan berbicara kebenaran Sejarah Papua hingga Papua Merdeka.  
Stop…! Gereja jadi basis pendukung Legislatif. Gereja bukan tempat basis masa untuk kepentingan Penjajah Indonesia. Ingat…! Legislative (DPR), Eksekutif (Pemerintah) Yudikatif (Militer)  Indonesia tidak memihak pada orang Asli Papua. Kepentingan mereka hanya perluasan kekuasaan wilayah Indonesia, dan Ekonomi kekayaan alam Papua. (Admin)
 
Sumber :  www.umaginews.com

1 komentar:

  1. benar-benar toko-toko gereja katakan seperti tidak benar karena seorang pendeta adalah harus berbicara berdasarkan kebenaran Tuhan bukan kepentingan partai politik,kepentingan,ekonomi,kepentingan kursi anggota DPR,PDRD,DPRP sebagainya,kalau tidak mampu menyatakan Firman alangka baik terjun kepolitik saya tidak perlu memaksa diri berdiri di Mimbar menyatakan Firman Tuhan.toko Gereja Berbicara kepentingan di Mimbar hanya menombongkan diri,coba kalau benar pedulu terhadap Umat manusia sementara di Bunuh,disiksa,diculik,di bawa tekan penjajah kolonialisme dan imperalisme Indonesia.bicaran sesuai kebenaran Firman Tuhan kalau Anda sebagai toko Gereja yang benar.
    tetapi semua yang anda lakukan kami sebagai Manusia tidak mampu Menilai apa yang anda menyampaiakan kebenaran Tuhan Di Mimbar apakah salah atau benar,apa menyampaiakan Firman Tuhan sesuai denagn kebenaran Tuhan atau tidak?..
    semuanya itu Hanya Tuhan yang kami sebagai manusia Menyerakan kepada Allah Pencipta Kita.
    Semoga Tuhan memberkati orang benar-benar Menyatakan Firman Tuhan sesuai dengan Amanat Allah Pencipta.

    BalasHapus