Pages

Pages

Kamis, 30 Januari 2014

Tuhan menciptakan Pulau Papua dan menempatkan Orang Papua.

Ketua PNWP Bucthar Tabuni
Kita yang datang di tempat ini, Kita yang duduk berkumpul di tempat ini! Kita adalah pemilik negeri ini, dan pewaris negeri ini! Tidak ada satu kutu busukpun yang datang menghambat perjuangan Bangsa Papua Barat. 

NKRI pun tidak. Gubernur Pun tidak. MRP pun tidak. Siapapun tidak.

Kita adalah pemilik Negeri, Kita punya hak duduk diatas Tanah ini, siapapun harus hargai orang yang duduk diatas Tanah ini.

Tuhan Allah menciptakan Tanah ini, Tuhan Allah menciptakan tanah jawa, Tuhan Allah menciptakan tanah sulawesih, Tuhan Allah menciptakan tanah kalimantang, Dan Tuhan Allah menempatkan semua suku Bangsa, dengan Gaya macam mereka, sifat mereka, cara mereka masing-masing!

Tuhan menciptakan Pulau Papua dan menempatkan Orang Papua, orang yang mistery, orang yang indah, orang tidak dimiliki oleh bangsa lain, suku lain, ras lain, Tuhan berikan secara khusus untuk orang Papua.

Separatis adalah yang datang di negeri ini, orang Papua bukan separatis tidak, orang Papua adalah Pemilik Negeri ini. Separatis adalah yang datang dipaksakan untuk harus gabung secara paksa terhadap Indonesia yang adalah penjajah. Siapa dia NKRI separatis, siapa dia Militer Separatis. Separatis artinya yang datang melakukan pemisahan, orang Papua bukan separatis. Kami Orang Papua adalah pemilik negeri dan pewaris negeri, Tuhan tempatkan kita disini, mari kita LAWAN, LAWAN, dan LAWAN kita akan menang.

Perjuangan masih panjang, kita terus berjuang, KNPB akan selalu di garis depan apapun resikonya, Kematian adalah kemuliaan Tuhan untuk tanah ini, penjarah adalah profesih sebagai seorang pejuang, DPO adalah resiko karena perjuangan.

Kedamaian dan suka cita juga keselamatan negeri kita dan anak cucu kita di kemudian hari nantinya adalah kembali sikap dan karya kita dalam perjuangan di saat ini yang akan menentukan.

Siksaan, Penderitaan, dan apapun tantangan lainya harus di hadapi hal itu dalam membelah kebenaran dan keadilan karena kebenaran dan keadilan seperti itulah resikonya. Tapi ingat Kemuliaan Tuhan sedang menatimu di akhirat sesuai cara Tuhan itu sendiri. (Bucthar Tabuni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar