Foto Kegiatan Training yang di lakukan Pemda Tolikrara dan Yayasan Kristen Wamena, |
Talikara Kamis
tangal 05/12/2013; pukul 10:30 wpb, apa yang terjadi hari ini? Inilah
kronologisnya; Kapolres Tolikara telah memerintahkan kedua anggota intel untuk
memata matai kegiatan training dari Yayasan Kristen Wamena, (YKW).
Kegiatan ini
di lakukan oleh pemerintah kabupaten Tolikara melalui dinas pendidikan
kabupaten Tolikara, bertempat di SD negeri Karubaga selama satu minggu, mengapa
kedua intel tersebut intervensi kedalam training guru-guru SD? Karena kegiatan
ini di lakukan bersama tim penyusun buku paket kontestual Papua, bapak Marthen
dari Belanda dan ada beberapa teman juga, mereka adalah tim penyusun buku paket
kontestual Papua (BPKP), polisi juga sempat minta Password sama pak Marthen
saat lapor ke kantor polisi, mengapa polisi indonesia selalu control kalau ada
orang barat yang pergi ke pos, memang harus seperti itu, karena pemerintah
Indonesia sedang menyembunyikan kebenaran atau sesuatu di West Papua, oleh
sebab itu, Polisi Indonesia selalu memata matai orang barat yang ada di papua,
dan juga wisatawan yang datang ke Papua, intel masuk ke kelas bukan hanya pada
hari kamis tetapi juga tiga hari berturut-turut, intel yang berbeda, Pemerintah
punya cara seperti ini, negara indonesia sudah tidak mampu memajukan orang
Papua Barat, lebih baik Indonesia mundur dari pada memaksakan orang Papua
dengan pemekaran propinsi, kabupaten kota, distrik dan desa, pada ujungnya
membawah kehancuran pada orang-orang Papua Barat, orang-orang papua sebaiknya
harus sadar, evaluasi diri, karena situasi dulu bersama orang Belanda beda
dengan Pemerintah Indonesia sekarang, menurut cerita orang-orang tua, dulu
orang papua sangat berkembang di berbagai bidang dan Belanda tidak pernah
membunuh orang Papua, tidak pernah diintimindasi, tidak pernah diperkosa, tidak
pernah tembak, tidak pernah curigai, namun saat ini apa yang terjadi? Kelakuan
Polisi indonesia dan Tentara indonesia, mereka memang sangat arogan, kasar
kalau menghadapi orang Papua Barat, diintimindasi, diperkosa, ditembak, dicurigai,
tidak ada ruang gerak bagi orang Papua.
Foto
Kegiatan training, kedua intel sedang duduk di belakang, bapak Marten dari
Belanda, kedua intel ini telah merekam suara bapak Marten, difoto, dan juga
mencacat beberapa catan yang di tempel di diding, kedua intel ini sangat arogan
sekali, tanpa permisi masuk dalam seperti guru SD, menurut beberapa orang
katanya mereka jaga keamanan kegiatan training; ini lucu, menurut CREW KNPB
Toli, yang seharusnya jaga keamanan itu polisi berpakaian seragam, bukan
seperti kedua intel yang ada duduk tidak sopan seperti ini.
Kapolres Tolikara |
Kapolres Tolikara, Ketut Suhatni, pernah menjadi Kapolsek
di Tembagapura, setelah itu menjadi bagian OPS di Nabire, setelah di Nabire, Ke
Tolikara wakil kapolres, setelah 1 tahun pindah ke Biak menjadi wakil kapolres
Biak, setelah biak kembali di panggil menjadi kapolres Tolikara sekarang di Karubaga-West
Papua.
Sumber : http://nestasuhunfree.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar