Pages

Pages

Minggu, 19 Januari 2014

Kegiatan Training yang di lakukana oleh Yayasan Kristen Wamena (YKW) di intimindasi oleh Kapolres Tolikara.

Foto Kegiatan Training yang di lakukan Pemda Tolikrara dan Yayasan Kristen Wamena,
Talikara Kamis tangal 05/12/2013; pukul 10:30 wpb, apa yang terjadi hari ini? Inilah kronologisnya; Kapolres Tolikara telah memerintahkan kedua anggota intel untuk memata matai kegiatan training dari Yayasan Kristen Wamena, (YKW). 
 
Kegiatan ini di lakukan oleh pemerintah kabupaten Tolikara melalui dinas pendidikan kabupaten Tolikara, bertempat di SD negeri Karubaga selama satu minggu, mengapa kedua intel tersebut intervensi kedalam training guru-guru SD? Karena kegiatan ini di lakukan bersama tim penyusun buku paket kontestual Papua, bapak Marthen dari Belanda dan ada beberapa teman juga, mereka adalah tim penyusun buku paket kontestual Papua (BPKP), polisi juga sempat minta Password sama pak Marthen saat lapor ke kantor polisi, mengapa polisi indonesia selalu control kalau ada orang barat yang pergi ke pos, memang harus seperti itu, karena pemerintah Indonesia sedang menyembunyikan kebenaran atau sesuatu di West Papua, oleh sebab itu, Polisi Indonesia selalu memata matai orang barat yang ada di papua, dan juga wisatawan yang datang ke Papua, intel masuk ke kelas bukan hanya pada hari kamis tetapi juga tiga hari berturut-turut, intel yang berbeda, Pemerintah punya cara seperti ini, negara indonesia sudah tidak mampu memajukan orang Papua Barat, lebih baik Indonesia mundur dari pada memaksakan orang Papua dengan pemekaran propinsi, kabupaten kota, distrik dan desa, pada ujungnya membawah kehancuran pada orang-orang Papua Barat, orang-orang papua sebaiknya harus sadar, evaluasi diri, karena situasi dulu bersama orang Belanda beda dengan Pemerintah Indonesia sekarang, menurut cerita orang-orang tua, dulu orang papua sangat berkembang di berbagai bidang dan Belanda tidak pernah membunuh orang Papua, tidak pernah diintimindasi, tidak pernah diperkosa, tidak pernah tembak, tidak pernah curigai, namun saat ini apa yang terjadi? Kelakuan Polisi indonesia dan Tentara indonesia, mereka memang sangat arogan, kasar kalau menghadapi orang Papua Barat, diintimindasi, diperkosa, ditembak, dicurigai, tidak ada ruang gerak bagi orang Papua.
 
Foto Kegiatan training, kedua intel sedang duduk di belakang, bapak Marten dari Belanda, kedua intel ini telah merekam suara bapak Marten, difoto, dan juga mencacat beberapa catan yang di tempel di diding, kedua intel ini sangat arogan sekali, tanpa permisi masuk dalam seperti guru SD, menurut beberapa orang katanya mereka jaga keamanan kegiatan training; ini lucu, menurut CREW KNPB Toli, yang seharusnya jaga keamanan itu polisi berpakaian seragam, bukan seperti kedua intel yang ada duduk tidak sopan seperti ini.

Kapolres Tolikara
Kapolres Tolikara, Ketut Suhatni, pernah menjadi Kapolsek di Tembagapura, setelah itu menjadi bagian OPS di Nabire, setelah di Nabire, Ke Tolikara wakil kapolres, setelah 1 tahun pindah ke Biak menjadi wakil kapolres Biak, setelah biak kembali di panggil menjadi kapolres Tolikara sekarang di Karubaga-West Papua.  
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar