TIMIKA--- Rakyat Papua bagian selatan korban bulan-bulanan
diatas tanah dan kekayaan alam mereka sendiri buktinya beberapa daerah di
kabupaten Mimika bagian selatan Papua yakni kampung Ipuka, Kampung
Amamapare, kampung Ipiri, Ayuka, Potowai, Agimuga, Kampung Kokonao, Mapurujaya,
Kampung Jita dan beberapa kampung lainnya, menjadi korban dari Perusahan
Raksasa PT. Freeport Indonesia dan Pemerintah kabupaten Mimika.
kebutuhan dasar hidup masyarakat yang berdomisili selatan Papua tidak akomodir
hinggga rakyat jadi sensara.
PT. Freeport Indonesia Beroperasi
sejak 1960-an, sampai saat ini 2013 mereka mengambil Emas, Tembaga dan Hasil
bahan dasar lainnya. Hingga mencapai triliunan dolar Amerika setiap hari. belum
menjawab kebutuhan hidup masyarakat Pribumi, hal ini disampaikan oleh salah
satu masyarakat Pribumi setempat dengan penuh rasa kesedian. Pada selasa
(31/13/2013).
Kemudian dari Pemerintah daerah
Timika juga lipat tangan dan tutup mata, terhadapat masyarakat Papua selatan,
akibatnya kesehatan mereka terganggu, dan tempat tinggal mereka jadi korban
karena banyak Limba pencemaran lingkungan, dari Bahan-bahan kimia yang dibuang
sembarang oleh PT. Freeport Indonesia melalui Kali WAA. Ini membuat
kondisi masyarakat Papua selatan menajadi korban harta benda korban tempat
tinggal dan korban kelagsungan hidup mereka.
Pemerintah Kabupaten dan PT.
Freeport tidak peduli dan tidak mensejaterakan masyarakat, pada hal dari
pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Pemerintah Timika mencapai
Triliunan sama dengan Jakarta dan juga sumber danah dari APBD, APBDN, OTSUS,
UP4B dan lainnya mengalir di Timika. Tapi semua uang berputar di setip SKPD dan
bermain kepentingan Politik antara elit-elit daerah dan Pusat.
Kehadiran PT. Freeport Indonesia di
Timika hanya mementingkan Kekayaan Alam Papua, lalu kehadiran Kabupaten
Mimika hanya untuk perluasan kekuasan wilayah Indonesia. Sehingga masyarakat
Pribumi Papua menderita diatas menderita.
Menurut masyarakat setempat bahwa
kami bosan dancapae hidup dengan janji-janji busuk Pemerintah Indonesia, PT Freeport,
jadi biarkan kami hidup sendiri tanpa Pemerintah dan Inprealisme asing. Karena
hidup dengan kalian hidup kami jadi sensara.
“Lalu Kalian datang hanya membunuh
dan mencuri, jadi kalian pulang, kami mau merdeka bebas dari kalian, uangkap
dengan tegas salah satu Bapa dari kampung IPUKA. (Admin)
Sumber : www.umaginews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar