Pages

Pages

Rabu, 01 Januari 2014

FOTO, MASYARAKAT PAPUA SELATAN, JADI KORBAN PT. FREEPORT & PEMERINTAH MIMIKA



 

TIMIKA--- Rakyat Papua bagian selatan  korban bulan-bulanan diatas tanah dan kekayaan alam  mereka sendiri buktinya beberapa daerah di kabupaten Mimika bagian selatan Papua  yakni kampung Ipuka, Kampung Amamapare, kampung Ipiri, Ayuka, Potowai, Agimuga, Kampung Kokonao, Mapurujaya, Kampung Jita  dan beberapa kampung lainnya, menjadi korban dari Perusahan Raksasa  PT.  Freeport Indonesia dan Pemerintah kabupaten Mimika. kebutuhan dasar hidup masyarakat yang berdomisili selatan Papua tidak akomodir hinggga rakyat jadi sensara.

PT. Freeport Indonesia Beroperasi sejak 1960-an, sampai saat ini 2013 mereka mengambil Emas, Tembaga dan Hasil bahan dasar lainnya. Hingga mencapai triliunan dolar Amerika setiap hari. belum menjawab kebutuhan hidup masyarakat Pribumi, hal ini disampaikan oleh salah satu masyarakat Pribumi setempat dengan penuh rasa kesedian. Pada selasa (31/13/2013).

Kemudian dari Pemerintah daerah Timika juga lipat tangan dan tutup mata, terhadapat masyarakat Papua selatan, akibatnya kesehatan mereka terganggu, dan tempat tinggal mereka jadi korban karena banyak Limba pencemaran lingkungan, dari Bahan-bahan kimia yang dibuang sembarang oleh PT. Freeport Indonesia melalui  Kali WAA. Ini membuat kondisi masyarakat Papua selatan menajadi korban harta benda korban tempat tinggal dan korban kelagsungan hidup mereka.

Pemerintah Kabupaten dan PT. Freeport tidak peduli dan tidak mensejaterakan masyarakat, pada hal dari  pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Pemerintah  Timika mencapai  Triliunan sama dengan Jakarta dan juga sumber danah dari APBD, APBDN, OTSUS, UP4B dan lainnya mengalir di Timika. Tapi semua uang berputar di setip SKPD dan bermain kepentingan Politik antara elit-elit daerah dan Pusat.

Kehadiran PT. Freeport Indonesia di Timika hanya mementingkan Kekayaan Alam Papua,  lalu kehadiran Kabupaten Mimika hanya untuk perluasan kekuasan wilayah Indonesia. Sehingga masyarakat Pribumi Papua menderita diatas menderita.

Menurut masyarakat setempat bahwa kami bosan dancapae hidup dengan janji-janji busuk Pemerintah Indonesia, PT Freeport,  jadi biarkan kami hidup sendiri tanpa Pemerintah dan Inprealisme asing. Karena hidup dengan kalian hidup kami jadi sensara.

“Lalu Kalian datang hanya membunuh dan mencuri, jadi kalian pulang, kami mau merdeka bebas dari kalian, uangkap dengan tegas salah satu Bapa dari kampung IPUKA. (Admin)
 
Sumber :  www.umaginews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar