Pages

Pages

Kamis, 26 Desember 2013

Pesan Natal 2013 dan Pesan Tahun Baru 2014 dari Tentara Revolusi West Papua

Tentara Revolusi West Papua (TRWP_ di bawah komando Panglima Komando Revolusi Gen. Mathias Wenda dengan ini menyampaikan

SELAMAT MERAYAKAN HUT KELAHIRAN YESUS KRISTUS, REVOLUSIONER AGUNG DAN PANGLIMA MAHATINGGI REVOLUSI SEMESTA
dan
SELAMAT MEMASUKI TAHUN BARU 2014

Yesus Kristus dikatakan sebagai Raja Damai bukan karena ia datang berdamai dengan dunia, bersahabat dengan kelaliman, bersekongkol dengan tipu-muslihat dan manipulasi dan menganggap itu terpaksa harus diterima karena sejarah memang begitu dan tidak bisa diperbaiki laig seperti dilakukan oleh Gubernur Provinsi Papua, Gubernur Provinsi Papua Barat dan para Bupati, Walikota, Kepala Distrik dan Semua Pegawai Negeri NKRI di Tanah Papua.


Yesus Kristus datang ke dunia sebagai Raja Damai bukan karena Ia datang mengharmoniskan hubungan antara manusia dengan dosa-dosanya seperti yang dilakukan NKRI setiap saat di Tanah Papua.

Yesus datang, dan dari sejak dilahirkan sampai naik ke surga, tidak pernah berdosa dan tidak pernah mengizinkan atau menerima secara terpaksa atau mengerti dan membiarkan dosa-dosa, terutama dosa karena penipuan oleh Iblis. Itulah sebabnya Yesus tokoh revolusi semesta. Orang Papua yang menyebut diri telah menerima Yesus, menjadi orang Kristen sepatutnya setiap tahun merayakannya harus bertanya,...?

"Apakah saya bersekongkol dengan dosa-dosa NKRI dan menerima fakta sejarah yang penuh dengan tipu-daya ini sebagai sebuah fakta walaupun itu penuh tipu-daya?"

Yesus disebut Raja Damai justru karena ia datang melakukan Revolusi mendasar, sekali untuk selamanya, dan ia berhasil melakukannya TANPA KEKERASAN. Karena itulah gelar Raja Damai disandangNya dan bulan Desember menjadi Bulan Damai dan Sukacita. Oleh karena itulah semua orang Kristen harus sadar dan percaya pasti, bahwa yang melakukan kekerasan dan penembakan, pembunuhan dan kerusuhan pada Bulan Damai di Tanah Papua ataupun di seluruh dunia ialah pasti para musuh Raja Damai, para pasukan penipu dan mereka yang tidak mengenal Raja Damai.

Yesus datang mendamaikan hubungan manusia dengan Allah Penciptanya yang telah rusak karena manusia jatuh ke dalam dosa. Kejatuhan manusia ke dalam dosa disebabkan oleh tipudaya Iblis sebagai bapa segala pendusta. Ia datang memulihkan hubungan yang telah rusak oleh tipudaya.

Perjuangan Papua Merdeka merupakan sebuah revolusi, perombakan total bingkai NKRI dan keluar dari buah tipudaya antara Belanda, Indonesia dan Amerika Serikat yang telah mendatangkan kutuk dan malapetaka bagi bangsa Papua. Tentara Revolusi West Papua mengemban misi dan visi revolusioner Yesus Kristus, yang dilakukan dengan cara pertama-tama para gerilyawan sekalian mengosongkan dan menyangkal diri, dan rela menyerahkan nyawanya bagi sebuah kebenaran, yaitu bahwa sejarah bangsa Papua telah dimanipulasi habis-habisan oleh NKRI. Kemudian setelah mengosongkan diri, para gerilyawan secara langsung dan konsisten menentang penipuan dan bapa segala pendusta. Ketiga, bahwa  revolusi yang diemban para gerilyawan Papua Merdeka ialah perjuangan untuk mendatangkan kedamaian abadi antara orang Papua dan orang Indonesia, kedamaian yang sempurna tanpa rekayasa, kedamaian karena kedua bangsa dan  negara saling mengakui, saling menghormati dan saling tolong-menolong sebagai tetangga abadi yang baik, sebagai sesama manusia dan sebagai umat ciptaan Tuhan.

Kelahiran Yesus sebagai Raja Damai merupakan awal dari revolusi terbesar dan semesta yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan manusia dan sejarah di planet Bumi. Revolusi yang penuh Damai itu didasarkan atas kebenaran dan bukan sebaliknya. Revolusi itu tidak pernah menerima kesalahan sebagai fakta sejarah dan membiarkannya begitu saja. Perjuangan Papua Merdeka haruslah didasari atas cinta-kasih dan damai, dengan menjauhkan segala rasa benci dan dengki, caci-maki dan cemooh. Perjuangan Papua Merdeka haruslah diarahkan kepada "mencari kebenaran" untuk perdamaian abadi di wilayah Melanesia dan Pasifik Selatan. Ini perjuangan suci, perjuangan pembebasan sebuah bangsa yang diberkati oleh Tuhan, bukan karena permintaan orang Papua untuk diberkati, akan tetapi karena para nabi dan rasul Papua telah mendoakannya demikian agar Tanah dan bangsa ini diberkati dan dipenuhi dari mujizat ke mujizat.

Dikeluarkan di: Markas Pusat Pertahana
Pada Tanggal: 25 Desember 2013
An. Panglima,
Secretary-General

Sumber :  papuapost.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar