Pages

Pages

Jumat, 13 Desember 2013

Mengenang 1 Tahun Pembunuhan Hubertus Mabel oleh Polisi Indonesia

Ketua Militen KNPB Hubertus Mabel
Jayapura,  - Hari Minggu 16 Desember 2012, 1 tahun yang lalu, tokoh gerakan perlawanan sipil Papua Merdeka, Hubertus Mabel dibunuh Penguasa Indonesia melalui kepolisian dan Densus 88 tepat di Kapung Abusa Distrik Kurulu Kabupaten Jayawijaya, Wamena West Papua.
HUBERTUS MABEL adalah  salah satu Pimpinan KNPB pusat sebagai Ketua Komisariat Militan. Ia ditembak mati pada hari yang bertepatan dengan pembunuhan Almarhum Jend. Kelly Kwalik, di Timika, West Papua.
 
Saat itu, pukul 10.30 pagi,  anggota Polres Jayawijaya, Wamena dan densus 88, tepatnya di kampung Abusa, secara tiba-tiba menembak Hubertus Mabel dengan tima panas di paha. Setelah mereka melumpukan almarhum dinaikan dalam mobil extrada kriton dalam keadaan hidup, lalu dibawa ke arah Wamena, namun dalam perjalanan menuju Wamena Polisi membunuh almarhum Huber Mabel menggunakan sangkur milik polisi.
 
Hal ini terlihat pada tubuh korban ada bekas tusukan benda tajam di bagian leher sampai tembus ke jantung hingga korban tewas di tangan polisi dan Densus 88 dalam mobil saat  perjalan dari kampung Abusa menuju Kota Wamena.
 
Hubertus Mabel merupakan salah satu korban dalam skenario kriminalisasi dan terorisasi gerakan KNPB oleh Kapolda Papua Tito Karnavian. Hubertus dituduh terlibat penyerangan di Pirime, padahal Hubertus saat itu sedang berada di kampung Kurulu yang sangat jauh dari Pirime, dimana ia baru tuba dari Jayapura untuk merayakan natal di kampungnya.
 
Hubertus dibunuh 6 bulan setelah Polisi membunuh Mako Tabuni pada 14 Juni 2012. Setelah Hubertus dibunuh, sore harinya, Polisi melempar mayatnya di pinggir jalan Kampung Abusa. Sampai hari ini Polda Papua belum memberikan keterangan dan alasan, serta bukti kejahatan dituduhkan kepada Hubertus Mabel.
 
Dari sejumlah Skenario yang diciptakan oleh kepolisian daerah Polda Papua ada 25 anggota KNPB yang dibunuh oleh Polda Papua, yang terakhir Anggota KNPB jadi korban Adalah Matius Tengket Pada tanggal 26 November 2013 lalu.
 
Rakay Papua Barat, setiap tahun memasuki bulan Desember Polda Papua memberikan “kado natal” dengan Penembakan dan Pembunuhan sejumlah Aktivis Papua merdeka seperti Kellik Kwalik dan Hubertus Mabel pada  16 Desmber, Matius Tengket pada 26 November dan penembakan oleh Polisi terhadap rakyat sipil berbama Eduard Okoseray pada tanggal 30 November 2013 di Yongsu.
 
Sumber :  www.npbnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar