Pages

Pages

Selasa, 17 Desember 2013

Kenang Alm. Jendral Kelly Kwalik, AMP Jogja Gelar Diskusi

Alm. Jendral TPN PB, Kelly Kwalik. Foto: Ist.
Yogyakarta,  -- Kemarin (16/12) malam, Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Yogyakarta (AMP KKY) menggelar diskusi lepas. Diskusi dengan tujuan memperingati perjuangan dan ditembak matinya Jendral Kelly Kwalik dilangsungkan di halaman asrama Dogiyai Yogyakarta dari pukul 18:00 hingga pukul 23:00 malam.

Diskusi dihadiri oleh pulahan mahasiswa Papua ini membicarakan tentang pembacaan situasi. 

Pada sesi ini, Andy, kordinator pelaksana diskusi membuka diskusi dan mengajak peserta untuk melihat keadaan yang terjadi di Papua, terutama gejolak politik, antara NKRI dengan Papua, hingga gejolak Internasional yang berkaitan dengan Papua baik yang telah berlalu, sedang terjadi, dan akan terjadi.

"Kami diskusi juga tentang rencana hidup mahasiswa Papua ke depannya. Ini bagian dari penghayatan kami orang Papua yang kuliah di Yogyakarta dalam mendalami perjuangan yang telah dilakukan oleh jendral Kelly pada de pu masa hidup dulu," kata Andy.

Diketahui, Kelly Kwalik ditembak personil tim Densus 88/Antiteror Polri, Rabu (16/12/2009) pagi sekitar pukul 03.00 dalam sebuah penyergapan di sekitar gorong-gorong Timika, Kabupaten Mimika, Papua. 

Ia ditembak setelah Polda Papua memasukan dia sebagai daftar pencarian orang  atas tuduhan melakukan kasus penembakan di kawasan PT Freeport pada 2002. Oleh TNI, ia juga dituding sebagai pelaku penembakan di Freeport pada bulan Juli hingga Oktober 2009 lalu.

Menurut keterangan Polisi, pada subu itu, saat tertembak, Kelly masih hidup dan dilarikan ke RS Kuala Kencana. Namun, ia meninggal saat di perjalanan.
AMP Komite Kota Yogyakarta dalam kesempatan ini prihatin terhadap para aktivis KNPB yang dikejar-kejar, ditangkap, disiksa, dan bahkan dibunuh di Papua  yang menurut mereka, dibikin oleh pihak Kepolisian. 

Juga mengatakan turut berduka yang sedalam-dalamnya bagi kepergian Danny Kogoya, salah satu pejuang kemerdekaan bangsa Papua yang wafat kemarin.(Hery Tebai/MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar