Logo Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) |
Jakarta, -- Ketua Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite
Kota Bogor, Samuel Nawipa meminta kepada Forum Komunikasi Rakyat Papua
(FKRP)
di Jakarta untuk tidak
mencederai Natal Suci yang dirayakan umat Kristiani di seluruh dunia. Ia
adalah momen terpenting, di mana anak manusia datang ke dunia untuk
menyelamatkan umat manusia.
Hal
itu dikatakannya menyusul undangan FKRP
di Jakarta untuk merayakan natal bersama yang rencananya akan
digelar Jumat, (13/12/2013) di Jl. Thamrin, Jakarta.
Menurutnya,
selain wadah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IMAPA) yang menaungi
mahasiswa Papua di Jakarta, belum pernah ada wadah lain termasuk
FKRP.
"Kenapa
IMAPA bisa percaya undangan dari wadah yang tidak jelas itu, siapa
di balik Natal yang mengatasnamakan Rakyat Papua di Jakarta itu?," tanya Samuel Nawipa di Jakarta, Kamis (12/12/2013) siang.
Lebih
lanjut Nawipa menegaskan, jika ada kegiatan yang melibatkan mahasiswa
dan rakyat Papua seharusnya dilakukan oleh organisasi yang selama
ini benar-benar membawahi seluruh mahasiswa Papua di Jakarta.
"Kalau
mengatasnamakan Rakyat Papua mengapa IMAPA Bogor dan Jakarta tidak
melaksanakan Natal bersama? Oleh karena itu, kami dari AMP wilayah Jawa Barat meminta untuk jangan dipolitisir
kegiatan Natal tersebut," tutur Samuel.
Baginya,
natal adalah hari raya bagi umat Kristiani di dunia, di mana sang Juru
Selamat datang ke dunia dalam wujud manusia, sehingga tak seorang pun
menggunakan momen mulia seperti itu dengan tujuan terselubung.
"Selain
itu, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk membebaskan umat Manusia dari
penjajahan. Namun, kami tahu latar belakang panitia inti yang
terlibat dalam kegiatan natal ini, orang-orang itu, cari makan di ibu
kota Negara kolonial," ungkapnya.
Ia
berkisah, kegiatan yang sama dari FKRP pernah dirayakan tahun lalu,
tepatnya tanggal 19 Desember 2012, namun dibubarkan
karena bertepatan dengan hari bersejarah bagi bangsa Papua Barat dimana
pada tanggal yang sama Soekarno mengumandangkan TRIKORA di Alun-alun
Utara Yogyakarta dengan tujuan untuk mengagalkan pembentukan negara
Papua Barat yang telah dideklarasikan 1 Desember 1961.
Ia berharap kegiatan mulia itu segera diambil alih oleh IMAPA di
wilayah Jawa Barat dan tujuan kegiatan tersebut tepat sasaran tanpa
unsur-unsur politik dari pihak tertentu. (MS/Jackson Ikomou)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar