Ilustrasi , Mahasiswa Papua Penolakan Pemekaran di Tanah Papua ( Mehtu Badi/SCK) |
Makassar -
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Solidaritas Mahasiswa
Peduli Rakyat (FSMPR) Papua menggelar aksi unjukrasa, Sabtu
(23/11/2013). Aksi yang digelar di depan monumen Mandala, jalan Jenderal
Sudirman, Makassar itu, menolak rencana pemekaran tiga provinsi dan 30
daerah otonom baru (DOB) di tanah Papua.
Dalam
orasinya, mahasiswa menilai, pembentukan tiga provinsi dan tiga puluh
kabupaten baru hanyalah akal-akalan pemerintah pusat dengan dalih untuk
kesejahteraan Papua. Padahal menurut mahasiswa, pemekaran bukan solusi
untuk kesejahteraan Papua.
"Kami
berfikir, ini hanyalah akal-akalan semata untuk menyenangkan masyarakat
Papua," kata Viktor, Kordinator FSMPR Papua, Sabtu siang.
Ia
menambahkan, kebijakan pemekaran daerah di Papua merupakan politisasi
dengan tujuan khusus seperti upaya eksploitasi Sumber Daya Alam tanah
Papua.
Viktor
juga mengatakan, jumlah penduduk Papua saat ini masih sedikit sehingga
tidak butuh dengan pembentukan daerah baru. Mereka menyebut, pemberian
daerah otonomi khusus pun sudah cukup bagi tanah Papua.
Selain
soal pemekaran di Papua, mereka juga menyinggung soal program KTP
elektronik bagi warga Papua. Mahasiswa menilai, penggunaan E-KTP di
Papua dilakukan dengan mengintimidasi masyarakat Papua, bahkan disertai
ancaman.
Sementara
itu, aksi mahasiswa Papua yang sedang kuliah di Makassar ini
mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian dan TNI. Mereka mengancam
akan kembali menggelar aksi jika pemerintah memaksakan upaya pembentukan
daerah otonomi baru di Papua. [HSB]
Sumber : http://city.seruu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar