Aksi Masiswa Papua Di Makassar Menolak Pemekaran Diatas Tanah Papua
Makasar pada hari saptu 23/11/2013.. - Sejak papua lahir pada 1 desember tahun 1961 secara rsmi dijadikan
sabuah daerah otonom namun dari tahun ketahun tidak merasakan namanya
kesejahtraan ditanah papua karena arti papua hanya kalangan borjuis atau
kaum-kaum pencilat kapitalisme yang menguasi sehingga tidak nampak
pembangunan baik secara fisik maupun nonfisik dibumi cenderawasi.
Tuhan
menciptakan manusia dan menempatkan disuatu wilayah sesuai dengan daerah
masing-masing itu mampu berperan untuk mendapatkan hak untuk hidup dan
bukan untuk dihakimi sesama manusia melainkan mempertahankan dan
melestarikan warisan yang diberikan sesuai dengan eksistensi manusia
tetapi pada realitas yang terjadi dipapua adalah menguasai dan dikuasai
oleh oknum-oknum tertentu,sehingga tidak nampak berbagai bidang yang
ada.dari kebijakan kekebijakan hanya menjadi sebuah semboyan
belaka,demikian kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat adalah
otonomi daerah berskal tertentu sehingga masyarakat papua sudah
menerima akan hal tersebut,ternyata berpolitasi oleh pemerintah pusat
sehingga dari dinamiak waktu yang terjadi maka pada kenyataanya gagal
dalam mengimplentasikan apa yang menjadi sebuah kebijakan.sehingga
kalangan intelektual melalu pengkajian persoalan yang terjadi dipapua
ternyata tidak dapat dihitung oleh tidak mampunya mengakomidir baik
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat maka pertanyaan yang muncul
setelah melihat banyak kebijakan daerah otonomi baru(DOB) apakah
pemerintah mampu mensejahterakan rakyat papua ditengah-tengah persoalan
yang terjadi?dan untuk menjawab pertanyaan adalah sangat tidak mampu
karena banyak pemekaran maka otomatis banyak juga yang akan ada masalah
yang banyak sebab pemerintah pusat bagaikan binatang liar atau kucing
halaman yang mampu melahirkan tetapi tidak mampu untuk menjamin dan
biarkan berlarut dalam masalah baik masalah berskala lokal maupun
nasional.
Pemekaran pada dasar adalah akan selalu mehahirkan oligargi
kekuasaan oleh pihak tertentu dan lahan politik serta melahirkan korupsi
kolusi dan nepotisme (KKN) dalam kedudukan sehingga muncul
masalah-masalah yang tidak diinginkan oleh masyarakat karena praktek
kaum-kaum penguasa daerah maupun negara serta kaum kapitalime yang
dimana mereka bernegosi dan mengusai semua aspek sehingga yang miskin
semakin miskin dan kaya seamkin kaya.kemudian dilain sisi membuka ruang
bagi orang lain sehingga masyarakat semakin mempersempit ruang
bergeraknya dan memarjinalkan segala cara tanpa menyadari akan akan
tampak negatif bagi masyarakat.karena adanaya pemekaran daerah otonimi
baru(DOB) ini akan melahirkan sifat egoisme yang selama ini masyarakat
selalu kerja sama dan membangun relasi kepada sesama.membuka mata lebar
pada elit-elit politik yang selama rekayasa atas nama masyarakat untuk
merai harapannya kemudian mengeksplorasi masyarakat papua.
Setelah
berhasil memekarkan daerah otonomi baru (DOB) maka akan transaksi
politik yang akan marjalela di negeri papua maka akan menguasai semua
kekayaan yang ada dipapua baik sumber daya alam(SDA) maupun sumber
daya(SDM) manusia.pemerintah pusat yang dibangun ditanah papua adalah
politik adu domba sehingga semakin hilang akan ciri khas masyarakat yang
sesungguhnya ketika semakin banyak daerah otonomi baru (DOB) dipapua
maka akan ada saling memecah-pelah hanya atas dasar politik untuk
mendapatkan kedudukan dalam politik,karena repleksi dari sejak papua
lahir maka persentasi dari jumlah korban masyarakat papua jumlah yang
tidak disebutkan akibat dari politikus-politikus lokal yang dimonit oleh
oknum tertentu kehadiran pemekaran ini bukan solusi bagi masyarakat
papua tetapi akan mengusahkan masyarakat kecil yang hari ini ia
melangsungkan hidupnya secara lokalitas yang diwariskan dari sank
pencipta.kata ketua komisi II DPR-RI Agun Gunadjar sudarsa,yang
mengatakan bahwa melalui pemekaran ini akan mensejahtrakan rakyat
papua,hal ini tipu belaka masyarakat papua tidak membutuhkan namanya
Kesejahtraan karena pemerintah pusat sudah lambat untuk mengakses
membangun papua dan apapun yang dilakukan oleh pemerintah pusat hanya
untuk kepentingan bukan murni pro terhadap masyarakat,disamping itu
pemakaran baru 30 kabupaten dan 3 provinsi merupakan hadiah bagi
masyarakat papua karena menggenapi usia 50 tahun kata pemerintah
pusat,wajana ini sangat aneh dengan kenyataan yang ada dipapua oleh
karena itu pemerintah pusat jangan pernah menerima tawaran hal-hal yang
tidak pro terhadap masyarakat oleh oknum-oknum tertentu karena mereka
hanya mencari kepentingan bukan memajukan daerah.dan
politisasi-politisai dari tahun-ketahun kepada masyarakat dan manfaatkan
sumber daya alam (SDA) yang ada dipapua.Persentasi dari jumlah penduduk
dipapua maka daerah yang jarang penduduk dari seluruh indonesia tetapi
mengapa mekarkan daerah otonomi baru (DOB) mencapai sampai 33 pemekaran
baru dipapua dari 65 (DOB) baru hanya papua yang melebihi daripada
daerah lain,hal ini karena ada apa dibalik ini? Kalau mampu untuk
membangunlah daerah yang sudah ada yang sudah lama saja belum dibangun
lalu mengambil kebijakan yang merukikan masyarakat ini sangat ane.
Dipapua tidak memberikan kebebasan peraturan undang-undang daerah
(PERDA) oleh pemerintah pusat kemudian menerapkan segala sesuatu
semaunya tanpa mengetahui masyarakat kemudian mempergenjang hal-hal yang
menguntungkan bagi negara dan merukikan bagi masyarakat seperti
memperbanyak personil,memaksa pengadaan kartu elektronik kepada
masyarakat ha-hal ini tidak per-kemanusia itu bukan kebijakan
sesungguhnya.pada kebijakan yang diambil oleh wali kota jayapura thony
untuk diharuskan kepada seluruh masyarakat papua tidak memandang umur
harus memiliki kartu elektronik dan setiap memeriksa bagi masyarakat
yang ingin mengaktivitas keseharian mereka menjadi kendala karena
dimanapun pergi harus membawanya apalagi yang memiliki kendaraan.maka
ada apa dibalik semua ini karena masyarakat cenderung intimitasi baik
pemerintah daerah sendiri mapun pemerintah pusat atas kepentingan bukan
untuk kepentingan katanya indonesia menganut sistem demkrasi simpam
dimana demokrasi karena rekayasa diatas rekayasa baik
politik,ekonomi,hukum di indonesia pada umumnya dan pada khusunya
dipapua hanya yang ada sekarang adalah atasnamakan rakyat ini adalah
suara rakyat karena suara rakyat adalah suara Tuhan yang mengelu
didaerah kelahiran dimana ia lahirkan dan ia dibesarkan yang hari
dikuasi oleh pencilat bangsa kaum kapitalis dan penguasa mengekspansi
serta mengeksploitasi semua ada ditanah papua hanya ingin mengakumulasi
dan mengakomodasi kepentingan pribadi bukan kepentingan masyarakat.maka
masyarakat kecil yang berekonomi lemah mengalami dalam mendapatkan kartu
elektronik karena dipaksakan oleh pihak-pihak tertentu.berbandinganya
didaerah lain di indonesia tidak memaksakan untuk memiliknya dan
mengiikuti prosedur yang ada,sementara dipapua yang anenya adalah tidak
melalui prosedur kemudian diperintahkan untuk wajib memilikinya.ketika
tidak diindahkan oleh masyarakat maka ada ancaman-ancaman tertentu yang
diterapkan oleh pihak keamanan atas dasar kebijakan wali kota jayapura
yang dimonitoring oleh oknum kepentingan,pemerintah harus mematuhi
aturan yang ada.
Mendidik Rakyat Dengan Pergerakan Mendidik Pemerintah Dengan Perlawanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar