Yusak Pakage (Foto. Google.com) |
Jayapura -- Yusak Pakage,
Sekjen Tapol/Napol Papua menilai bahwa Presiden Republik Indonesia, Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) adalah presiden yang anarkis, yang mengedepankan militer.
Hal
ini dikatakannya saat menggelar jumpa pers hari ini, Selasa (01/10/13) di
belakang Kantor Pos, Abepura, Papua.
Yusak juga menilai bahwa SBY adalah presiden
yang menggunakan pendekatan militeristik untuk menangani masalah-masalah yang
ada, khususnya di Papua. Bahkan, kata dia, hanya untuk menghadapi demostran
damai pun, personil bersenjata lengkap diturunkan.
Ia
juga bicara bagaimana Polisi bertindak brutal di Waghete, dengan menembak
mati seorang pelajar, dan membuat 3 yang lainnya luka-luka, ketika warga protes
dengan melempar batu karena dalam razia,
bahkan dalam koteka, polisi masih mencari.
Ia
menunding, SBY bisa saja di adili di Mahkamah Militer karena kejahatannya
selama ini di tanah Papua terhadap manusia Papua.
"Kami
sudah menyediakan solusi terbaik, Dialog dengan dimediasi pihak ketiga yang
netral, tetapi SBY tidak menanggapi ini, dan malah memberi semua hal yang tidak
diinginkan orang Papua," kata Yusak lagi.
Katanya, sebagai salah satu korban dari
penjajahan Indonesia, sangat berterimakasih
kepada perdana menteri Vanuatu yang telah berbicara tentang HAM dan penentuan
nasib sendiri bangsa Papua di PBB.
"Kami
berterimakasih pada perdana menteri Vanuatu yang bicara pelanggaran HAM dan
nasib bangsa Papua di PBB," tuturnya.(MS)
Sumber : http://majalahselangkah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar