KNPB DEMO DI EXPO. |
JAKARTA
|LeuserAntara| Sampai saat ini, di kalangan pendukung “Organusasi Papua Merdeka
(OPM)” ada konsep untuk menolak New York Agreement 1962, UNTEA (United Nation
Temporary Administration) dan hasil penentuan nasib sendiri (self
determination) tahun 1969.
Demikian
dikemukakan pengamat masalah Papua, Toni Sudibyo, Rabu (16/10/2013) seraya
menambahkan, penolakan ini mereka lakukan melalui berbagai propaganda selebaran;
Mengadakan
rapat-rapat umum ;dan melakukan demonstrasi secara damai.“ Tujuan utama adalah
menyebarkan dan menanamkan sikap menolak integrasi kedalam RI ,” ujar Toni.
Toni Sudibyo
menyarankan, banyak langkah yang bias ditempuh Pemerintah untuk menetralisir
propaganda ini, yaitu kontra aksi propaganda melalui berbagai cara seperti
mewujudkan kesejahteraan secepatnya kepada rakyat Papua dan melakukan
tindakan-tindakan keamanan yang terukur dan profesional.
“ Kontra
aksi propaganda melalui selebaran dinilai kurang efektif karena minat membaca
orang Papua masih terbatas ,” urainya seraya menambahkan isi kontra aksi
propaganda harus lebih diarahkan membuat orang Papua sebagai orang Indonesia.
Informasi
yang berkembang di Papua, bahwa Komite Nasional Papua Barat (KNPB, red)
menghimbau seluruh KNPB wilayah untuk melakukan mobilisasi umum di seluruh
tanah Papua Barat, dalam rangka memperingati HUT International Parliamentarians
for West Papua (IPWP) pada 15 Oktober 2013.
Untuk itu,
KNPB akan melakukan aksi damai pada 15 Oktober 2013, dengan tuntutan antara
lain mendesak PBB untuk memperbaiki kesalahan Pepera 1969 yang cacat hukum dan
moral.
Mendesak MSG
menindaklanjuti hasil keputusan MSG pada 20 Juli 2013 mengenai bangsa Papua
Barat di Pasifik, dan menuntut PBB, Amerika Serikat, Belanda dan Indonesia
meninjau kembali New York Agreement yang pernah ditandatangani Pemerintah
Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Nederland Belanda, khususnya pada pasal 18
tentang hak penentuan nasib sendiri.
Partisipasi
semua rakyat Papua yang tidak ingin terus hidup dalam penjajahan Indonesia
untuk sadar, segera bersatu menjadi satu kekuatan, dan lawan kolonialisme
Indonesia sampai Papua merdeka.(Rh
SUMBER:
- See more
at: http://leuserantara.com/2013/10/16/pendukung-opm-menolak-intergritas-papua-ke-nkri/#sthash.9wL3Mccy.0doxP0VM.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar